Sebut Anies Baswedan Sebagai Imam Mahdi, Ternyata Ini Aliran Abah Aos

Suara.com - Sosok Abah Aos belakangan ini sedang jadi buah bibir warganet karena menyebut Anies Baswedan sebagai Imam Mahdi.

Selain itu, Abah Aos juga meminta muridnya yang bernama Eka Anugrah untuk membantu paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Eka Anugrah yang mematuhi ucapan guru spiritualnya langsung menyatakan dukungan kepada pasangan AMIN.

Bahkan, Eka menyerahkan 100 unit mobil kepada tim kampanye AMIN sebagai bentuk kepatuhannya terhadap sang guru.

Viralnya kabar tersebut membuat sosok Abah Aos menjadi perhatian publik sehingga tak sedikit yang penasaran dengan profil dan aliran Abah Aos.

Profil dan Aliran Abah Aos

Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul atau yang lebih akrab disapa Abah Aos adalah seorang ulama sepuh dari Tanah Pasundan.

Abah Aos adalah anak dari pasangan Kh. Ibrahim dan Hj. Siti Muslihat yang lahir pada tanggal 4 Agustus 1944 di Panjalu, Kabupaten Ciamis.

Diketahui, Abah Aos adalah ulama beraliran sufi yang merupakan mursyid ke 38 Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) pondok Pesantren Suryalaya.

Baca Juga: Disebut Punya Love Language Lengkap, Intip Lagi Momen Anies Baswedan Telatan Tuntun Mutiara Baswedan saat Nikah

Sejak kecil, Abah Aos telah mengenyam ilmu agama pesantren Gegempalan yang saat itu diasuh oleh KH. Iskandar Zainal Arifin.

Abah Aos memang dikenal sebagai tokoh ulama yang cerdas dan gigih dalam belajar. Sehingga, hanya berselang 8 tahun belajar di Gegempalan, Abah Aos sudah menguasai berbagai ilmu yang diajarkan oleh gurunya.

Bahkan, dikabarkan jika Abah Aos bisa menyalip santri-santri senior lainnya dalam bidang pemahaman serta hapalan.

Dari situ, sang guru melihat potensi serta bakat yang dimiliki oleh Abah Aos. Kemudian, sang guru mengirimnya ke pesantren Cintawana Tasikmalaya yang dipimpin oleh KH. Isak Farid.

Abah Aos yang pindah pesantren semakin dalam ilmu agamanya. Selepas pesantren, Abah Aos kemudian menikah dengan Hj. Rosliani Hasnah.

Setelah menikah, Abah Aos dan Hj. Rosliani Hasnah mendirikan pondok pesantren Al-Ishlah di usia yang masih muda, yakni 24 tahun.