Suara.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak DKI Jakarta, Cornelia Agatha, menegaskan komitmen untuk menangani kasus perundungan di sekolah dengan pendekatan langsung dan penuh empati.
Dalam acara yang dihelat Yayasan Kids Biennale baru-baru ini, Cornelia Agatha menjelaskan bahwa timnya aktif terjun ke lapangan untuk menyelidiki kondisi korban langsung di tempat kejadian.
"Kita terlibat secara langsung, mulai dari pendampingan hingga koordinasi dengan pihak kepolisian," ujar Cornelia.
Kasus-kasus yang mereka tangani tidak hanya terbatas pada perundungan fisik, tetapi juga meliputi kekerasan seksual di sekolah.
"Saya pernah mendampingi anak umur 13 tahun yang hamil akibat kekerasan seksual, ini adalah situasi yang sangat menyedihkan," kata Cornelia dengan nada prihatin.
Komnas Perlindungan Anak kata dia juga aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.
"Kami berupaya agar anak-anak berani bersuara dan tidak takut untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi," ungkap Cornelia.
Cornelia menegaskan pentingnya pendidikan dan empati dalam mengatasi kekerasan di sekolah.
"Kunci utama dalam menghadapi kekerasan adalah empati dan pendidikan. Anak-anak harus merasa didukung untuk bisa mengatasi situasi sulit yang mereka alami," tuturnya.
Salah satunya, adalah melalui seni dan budaya, seperti yang dilakukan Yayasan Kids Biennale Indonesia yang berfokus pada kegiatan pameran seni dan budaya baik kecil maupun besar khusus anak-anak dan remaja.
Yayasan ini, kata Ketua Yayasan Kids, Gie Sanjaya bergerak melalui seni kontemporer berskala besar, nirlaba, berorientasi publik yang dapat berkolaborasi di kancah Nasional dan Internasional di masa depan.
Kids Biennale Indonesia merupakan pameran yang diselenggarakan dua tahun sekali dengan partisipasi praktik seni modern serta aktivitas publik intelektual dan budaya.
Hal tersebut dilakukan untuk menanggapi isu-isu relevan seperti perundungan. Nantinya ini bisa menjadi platform anak-anak dan remaja untuk meningkatkan apresiasi seni dan budaya, partisipasi dan inklusi, merangsang kreativitas, agen perubahan, pengembangan emosional dan sosial.
"Kami percaya bahwa anak-anak dan remaja memiliki potensi besar untuk merespons dan mengkritisi isu-isu besar seperti kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi melalui ekspresi seni seperti lukisan, puisi, dan kolase," ujar Gie Sanjaya yang memiliki latar belakang dalam seni rupa.
Kids Biennale Indonesia bukan hanya sekadar festival seni, tetapi juga sebuah platform yang dirancang untuk advokasi dan menjadi agen perubahan. Kids Biennale Indonesia juga tidak hanya memfokuskan pada seni rupa, tetapi juga mencakup berbagai disiplin seni lainnya seperti teater, musik, dan performance art.
Berita Terkait
-
Orangtua Mesti Tahu, Ini Tips Ajak Anak Rutin Sikat Gigi
-
Anak Gemuk Belum Tentu Sehat, Dokter: Risiko Diabetes di Masa Depan Lebih Tinggi!
-
5 Potret Nikita Willy Tetap Enerjik Ajak Issa Liburan ke Skotlandia saat Hamil Anak Kedua, Ternyata Ini Kuncinya
-
Jokowi Bangga Lihat Fashion Show Karya Desainer PYCH Binaan BIN di Hari Anak Nasional 2024
-
LPSK: Permohonan Perlindungan Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 81%
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Siapa Gusti Purbaya? Umumkan Diri Jadi Raja Keraton Solo yang Baru
-
5 Bedak yang Tidak Abu di Wajah Sawo Matang, Hasil Natural dan Glowing Tanpa Ubah Warna Kulit
-
2.000 Pelari, 2.000 Bibit! Mandatalam Earth Run 2025 Gaungkan Aksi Nyata Cinta Lingkungan
-
Mana yang Lebih Cepat Hilangkan Flek Hitam: Vitamin C atau Niacinamide? Ini 5 Rekomendasi Produknya
-
5 Warna Lipstik yang Bikin Wajah Terlihat Cerah di Kulit Sawo Matang
-
5 Rekomendasi Serum Penghilang Flek Hitam yang Tidak Perih untuk Usia 40, Mulai Rp50 Ribuan
-
Gimana Urutan Pakai untuk buat Atasi Flek Hitam? Ini 9 Rekomendasi Produk yang Tepat
-
Ini Tema Resmi dan Makna Logo Hari Pahlawan 2025, Penuh Semangat Nasionalisme!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Rp50 Ribuan Tanpa Whitecast untuk Kulit Sawo Matang
-
5 Shio Diramal Paling Beruntung Secara Finansial Hari Ini 5 November, Apakah Kamu Termasuk?