Suara.com - Drama serial Sekotengs saat ini tengah tayang di Prime Video mulai 26 September 2024 lalu. Namun, serial karya anak bangsa ini sempat disindir karena mirip bahkan plagiasi dari Hospital Playlist di awal berita rilisnya. Ini dia fakta serial Sekotengs.
Dalam versi dramanya sendiri, Sekotengs atau Sekumpulan Koas Ganteng, menyuguhkan slice of life kehidupan tenaga medis. Hal ini lantas membuat sebagian orang mengira, Sekotengs mengadaptasi drama Korea legendaris, Hospital Playlist.
Lantas benarkah tudingan itu? Untuk mengetahui, mari simak faktanya berikut ini.
Fakta Serial Sekotengs, Dikira Hospital Playlist
Berikut adalah sejumlah fakta Sekotengs, serial yang kini sedang tayang di Prime Video:
1. Adaptasi Webtoon Indonesia
Sekotengs diadaptasi dari webtoon asli Indonesia berjudul sama karya Lifina. Komik digital yang telah dibaca lebih dari 76 juta orang tersebut pertama kali dirilis pada tahun 2017, dan berakhir dengan 83 chapter atau episode selama setahun sejak dirilis.
Dalam versi life action web seriesnya diproduksi oleh Falcon Pictures, PH di balik penggarapan film adaptasi webtoon Pasutri Gaje. Razka Robby Ertanto yang selama ini dikenal cukup perfeksionis pun turun sebagai sutradara.
2. Dikira Adaptasi Hospital Playlist
Baca Juga: Penjelasan Ending Drama Korea Gyeongseong Creature Season 2 Apa Arti Post-Credit Scene?
Serial Skotengs dianggap adaptasi drama Korea Selatan Hospital Playlist lantaran adanya kemiripan dari segi visual serta poster desain. Dalam poster yang beredar, para pemain menggunakan pakaian bedah berwarna biru dengan jas dokter. Bahkan tokoh karakternya pun ada empat pria dan seorang wanita, dimana drama ini dianggap sangat mirip dengan Hospital Playlist.
3. Sekilas Mirip Hospital Playlist tapi Plotnya Beda
Meski memiliki kemiripan, namun jika dilihat dari segi cerita dan sumbernya jelas serial ini bukanlah hasil dari plagiasi. Diketahui, drakor Hospital Playlist baru tayang pada tahun 2020 sementara serial webtoon Sekotengs sudah dirilis sejak 2017.
Secara alur cerita, dua karya drama tersebut memang agak mirip, yaitu mengangkat tentang keseharian dokter yang penuh gelak tawa dalam menjalani tugas profesional. Namun Sekotengs fokus pada masa KOAS atau praktik sebelum para lulusan Dokter resmi diangkat jadi dokter sungguhan. Dengan kata lain, mereka adalah mahasiswa yang baru lulus.
Sebaliknya, para karakter Hosplay atau singkatan dari Hospital Playlist adalah dokter ternama, profesional, bahkan sebagian sudah jadi profesor. Jadi dari sini sudah jelas, bahwa di polemik ceritanya sudah sangat berbeda.
4. Menampilkan Kehidupan Calon Dokter
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
11 Oleh-Oleh Khas Malang yang Unik dan Lezat, Bukan Cuma Keripik Apel
-
7 Rekomendasi Lipstik dengan Kandungan SPF 30, Bikin Bibir Lembap dan Berwarna
-
7 Basic Skincare Anti Aging Usia 40 Tahun ke Atas, Stop Flek Hitam dan Kulit Kendur
-
5 Rekomendasi Body Lotion dengan Kandungan Niacinamide, Ampuh Mencerahkan Kulit Kusam
-
7 Sepatu Recovery Run Lokal yang Nyaman, Kualitas Dunia Bebas Lari Tanpa Pegal!
-
6 Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kunci Kulit Lembap dan Awet Muda
-
7 Rekomendasi Oleh-oleh Jogja Selain Gudeg dan Bakpia, Cocok Dibawa Pulang Saat Libur Nataru
-
9 Serum Retinol dan Niacinamide Bikin Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Parfum Wanita Wangi Elegan hingga Nostalgia untuk Kado Hari Ibu, Mulai Rp99 Ribu!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Spray untuk Re-apply: Praktis dan Tak Khawatir Makeup Rusak