Setelah diwawancara, lanjut Erick, sosok pelatih itu kembali pulang ke negara asal untuk merayakan Natal bersama keluarga. Erick Thohir pun menghormati keputusan tersebut.
"Habis interview dia pulang lagi ke negaranya. Ya karena Hari Natal harus kita hormati gitu. Dan saya juga tidak mau memakan waktu, interview hanya 2 jam sampai 2,5 jam saya cukup rasa," pungkas Erick Thohir.
Dikritik warganet di X
Pernyataan Erick Thohir menjadi viral di media sosial. Sebagai petinggi PSSI, sikapnya melakukan wawancara untuk posisi pelatih Timnas Indonesia saat Natal justru menuai kritikan tajam.
Hal ini terlihat dari banyak cuitan warganet di X. Menurut warganet, aksi Erick Thohir itu tidak cuma menyepelekan agama minoritas, tetapi juga hak tenaga kerja.
Berikut ini sejumlah kritikan tajam warganet ke Erick Thohir yang viral di X:
"Nyepelein agama minoritas. Nyepelein hak tenaga kerja. Dibungkus dalam kalimat manis biar sopan. Indonesia banget," kritik warganet.
"Udah gila apa interview orang benua Eropa yang kebanyakan merayakan Natal pas hari liburnya. Udah gila, ibarat interview pas lagi libur Idul Fitri sama orang yang merayakan Idul Fitri. Nalar lu di mana?" kritik warganet.
"Gue juga kalau disuruh wawancara kerja pas lebaran hari pertama juga gue tolak. Udah males duluan, mikirnya ini perusahaan enggak profesional nyuruh interview pas hari besar," komentar warganet.
Baca Juga: Sehebat Apa Patrick Kluivert?
"Tapi to the point aja, kita kita kalau nganggur dan desperate banget juga interview libur diterabas. Ini menunjukkan kualitas kepelatihan Patrick Kluivert secara tidak langsung," sindir warganet.
"Di Eropa bahkan hari Natal tuh hari libur keagamaan terbesar. Ibaratnya ngadain interview kerja di Indonesia selesai sholat Ied. Mungkin anggapannya kalau diminta dateng interview di hari raya aja nurut, berarti orangnya bisa diatur. Mungkin," tambah yang lain.
"Dia berdalih ngetest keseriusan, meanwhile orang Eropa kalau ngeliat orang lain gak menghargai hari libur: gak sopan banget, rude, ga respect. Gue kalau jadi calon pelatihnya boro-boro bales, gue ludahin, ogah amat kerjasama sama orang gak punya etika, rude," kecam warganet.
Tag
Berita Terkait
-
Sehebat Apa Patrick Kluivert?
-
PSSI Blunder Pilih Patrick Kluivert, CEO BPL: Indonesia Akan Gagal di Pildun
-
Gubris Kabar Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong, Erick Thohir Ditertawai Jurnalis Italia: Lol!
-
Beda Gaji Erick Thohir Jadi Ketua PSSI vs Menteri BUMN, Ramai Dicibir Buntut Pecat Shin Tae-yong
-
Tunjuk Patrick Kluivert Jadi Pelatih, Aroma Belanda Kian Kental di Timnas Indonesia?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
PPPK Paruh Waktu 2025: Solusi Honorer, Gaji Sesuai UMP, dan Mekanismenya
-
7 Bedak untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Terbaik Samarkan Tanda Penuaan
-
Makeup Anti Luntur Seharian, 5 Setting Spray Terbaik untuk Hadapi Cuaca Panas
-
5 Sepatu Lari Wanita Usia 40 ke Atas yang Bikin Modis, Bantalan Super Empuk
-
Adu Pendidikan Uya Kuya Vs Eko Patrio: Gaya Komunikasinya Tuai Kritikan
-
Padel dan Tren Social Sport: Olahraga Kini Jadi Gaya Hidup Komunitas Urban
-
5 Rekomendasi Obat Totol Jerawat di Alfamart Paling Ampuh dan Murah Meriah!
-
Apa Itu Beras Fortifikasi? Ini Bedanya dengan Beras Biasa
-
Ketika Pantai, Budaya, dan Kuliner Jadi Panggung Diplomasi Indonesia
-
Agar Generasi Muda Makin Melek Perawatan Rambut, Edukasi Jadi Faktor Utama