Menilik Kantor Firdaus Oiwobo yang Punya Tanah 4.000 Hektare: Mepet Bengkel di Jajaran Ruko?

Suara.com - Pengacara Firdaus Oiwobo terus menyita atensi dengan aksi dan celetukan kontroversialnya. Salah satunya pengakuan Firdaus memiliki tanah seluas 4.000 hektare.

Dengan aset sebanyak itu, Firdaus sesumbar bahwa kekayaannya tidak kalah bersaing dengan Hotman Paris Hutapea.

Namun penampakan kantor hukum diduga milik Firdaus belakangan menjadi perbincangan. Adalah content creator Stefano Sanjaya yang sampai menelusuri keberadaan kantor Firdaus.

Dilihat di vlog YouTube-nya, awalnya Stefano berusaha menemukan gunung mana di kawasan Parung, Jawa Barat, yang merupakan punya Firdaus. Sayangnya setelah menelusuri ke 4 gunung di kawasan tersebut, Stefano malah pulang dengan tangan kosong.

Stefano lalu meneruskan perjalanan ke daerah Tangerang demi menemukan kantor Firdaus. "Aku tadi melewati lokasi elit Alam Sutera, tapi ternyata kantornya nggak di Alam Sutera-nya, masuk-masuk lagi ke jalan kecil," ujar Stefano, dilihat di vlog unggahan Minggu (16/2/2025).

Alih-alih di Alam Sutera yang merupakan kawasan elit Tangerang, kantor hukum diduga milik Firdaus ternyata berada di jajaran ruko di kawasan Bintaro.

"Inilah (kantor) pengacara tersultan, guys, yang katanya punya aset 4.000 hektare gunung. Kita lihat kantornya, menurut peta di sini, Duta Bintaro," tuturnya.

Kantornya terletak tidak jauh dari pintu masuk kompleks dan berada di sisi kanan jalan. Sebuah banner hijau terpasang di bagian depan bangunan sebagai penanda kalau kantor tersebut milik Firdaus.

"Itu dia di sebelah kanan, law firm, 'Oiwobo'. Kantornya super bagus ya, melebihi kantornya Hotman Paris," katanya sambil sedikit menyindir.

Baca Juga: Mengunjungi Gunung Parung yang Diklaim Punya Firdaus Oiwobo, Warga Lokal Bilang Begini

Pasalnya kantor yang didominasi cat warna kuning itu tampak berjajar dengan bengkel sepeda motor serta minimarket di kawasan ruko tersebut.

"Dia sangat merakyat sekali guys kayaknya," celetuk Stefano sebelum mengakhiri perjalanannya.