Suara.com - Kebiasaan mengendus bau badan orang lain mungkin terdengar aneh, tapi rupanya secara biologis ada alasan alami kenapa manusia peka terhadap bau badan. Bahkan uniknya, kebiasaan itu bisa bermanfaat.
Hal itu terungkap dari studi awal para peneliti Swedia pada 2023 lalu. Menurut hasil temuan mereka, mengendus bau badan orang lain kemungkinan bermanfaat dalam terapi social anxiety atau kecemasan sosial.
Melansir dari BBC, para peneliti mengungkapkan hal mengejutkan itu dari hasil penelitian terhadap puluhan sukarelawan. Dugaan mereka adalah bau mengaktifkan jalur otak yang terkait dengan emosi, memberikan efek menenangkan - tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah mereka benar.
Mereka mempresentasikan beberapa temuan awal mereka pada konferensi medis di Paris pada Maret 2023 lalu.
Cara Kerja Indra Penciuman
Bayi dilahirkan dengan indra penciuman yang kuat, dengan preferensi untuk ibu dan air susu ibu (ASI). Penciuman membantu kita manusia merasakan bahaya - dari makanan atau api yang berasap, misalnya - dan berinteraksi dengan lingkungan kita, serta satu sama lain.
Itu juga membuat makanan lebih lezat dan dapat membangkitkan kenangan yang kuat. Aroma dideteksi oleh reseptor di bagian atas hidung. Sinyal dari reseptor ini kemudian diteruskan langsung ke sistem limbik, wilayah otak yang terkait dengan memori dan emosi.
Bagaimana Penelitian Dilakukan
Dalam penelitian tersebut, para peneliti Swedia berpendapat bahwa bau badan manusia mungkin mengomunikasikan keadaan emosi kita - senang atau cemas, misalnya - dan bahkan menimbulkan respons serupa pada orang lain yang menciumnya.
Mereka meminta para relawan untuk menyumbangkan keringat ketiak mereka saat menonton film menakutkan atau film bahagia.
Berikutnya, 48 wanita dengan kecemasan sosial setuju untuk mengendus beberapa sampel ini, sembari menerima terapi yang lebih konvensional yang disebut mindfulness, di mana orang didorong untuk fokus pada saat ini daripada memutar ulang pikiran negatif.
Baca Juga: Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
Para wanita itu kemudian dipecah menjadi dua kelompok. Beberapa wanita diberi bau badan asli untuk diendus, sementara yang lain, yakni kelompok kontrol diberi udara bersih sebagai gantinya.
Mereka yang terkena keringat tampak lebih baik dalam menjalani terapi tersebut.
Peneliti utama, Elisa Vigna, dari Institut Karolinska di Stockholm, mengatakan keringat yang dihasilkan saat seseorang merasa senang memiliki efek yang sama seperti seseorang yang ketakutan karena menonton cuplikan film.
"Jadi, mungkin ada sesuatu tentang sinyal kemoterapi manusia dalam keringat secara umum yang memengaruhi respons terhadap pengobatan," ujarnya.
"Mungkin hanya dengan terpapar kehadiran orang lain saja sudah memberikan efek ini, tetapi kami perlu memastikannya. Faktanya, itulah yang sedang kami uji sekarang dalam studi lanjutan dengan desain serupa, tetapi kami juga menyertakan keringat dari orang-orang yang menonton dokumenter yang tidak emosional," terangnya, seperti dikutip dari BBC.
Hubungan Indra Penciuman dan Kesehatan Mental
Duncan Boak dari lembaga amal Fifth Sense, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan penciuman dan pengecapan, mengatakan manusia pada dasarnya tahu ada hubungan kuat antara indra penciuman dan kesejahteraan emosional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng
-
IN2MOTIONFEST 2025: Indonesia Siap Jadi Pusat Mode Muslim Dunia
-
4 Rekomendasi Parfum Bohe Terbaik, Aroma Segar Tahan Lama hingga 8 Jam
-
Menteri PPPA Resmikan Playground Inklusif, Dorong Lingkungan Kerja Ramah Keluarga
-
Asics Novablast 5 vs Adidas Adizero Evo SL: Andalan di Skena Perlarian, Mana yang Lebih Unggul?
-
5 Merek Parfum Arab yang Wanginya Tahan Lama, Mulai Rp9 Ribuan di Shopee