Suara.com - Begitu banyak jenis model sepatu di pasaran. Tapi tahukah kamu bahwa beberapa model sepatu dianggap terlalu berisiko untuk dipakai menurut podiatris (dokter spesialis yang menangani masalah kaki)?
Merangkum Best Life, podiatris Singapura bernama Paul Macaulay menyebut ada 3 model sepatu dan alas kaki yang sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan cedera hingga mengganggu postur tubuh.
Paul Macaulay mengaku tidak akan pernah memakai model-model sepatu tersebut demi kebaikan dirinya. Lantas, apa saja model sepatu yang sebaiknya dihindari menurut Paul Macaulay? Simak berikut ini.
1. Stiletto
Yang pertama adalah sepatu hak tinggi model stiletto. Sepatu ini memiliki ciri khas tumit panjang, tipis, dan tinggi. Nama sepatu ini diambil dari belati stiletto yang muncul pada awal 1930-an.
Alasnya yang sangat tipis membuat penggunanya sulit menyeimbangkan diri dan berisiko lebih besar untuk jatuh. Oleh karena itu, Paul Macaulay menyarankan untuk menghindari jenis alas kaki yang satu ini.
"Terlihat bagus tapi harus menanggung risik cedera yang begitu tinggi, itu tidak sepadan," jelas Paul Macaulay dilansir dari Best Life pada Rabu, 25 Juni 2025.
Menurut Mayo Clinic, sepatu hak tinggi juga dapat menekan tulang kecil di jari-jari kaki yang mungkin menyebabkan bunion dan hammertoe. Selain itu, sepatu hak tinggi menyebabkan tendon Achilles memendek. Kondisi ini dapat menyebabkan cedera seiring waktu.
Lalu, apakah semua sepatu hak tinggi tidak baik untuk dipakai? Tidak semuanya. Menurut Paul Macaulay, sepatu dengan hak setinggi 1,5 inci masih aman digunakan.
2. Slip-On Sneakers
Model lain yang sebaiknya dihindari menurut Paul Macaulay adalah slip-on sneakers atau sepatu kets model slip-on. Sebab model sepatu ini cenderung lebih ketat sehingga bisa menekan jari kaki.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sepatu Converse Klasik Terbaik, Kenyamanan dalam Gaya Kasual
"Sepatu slip-on dibuat lebih ketat untuk menahan kaki dan dapat menekan jari-jari kaki serta menyebabkan masalah seperti neuroma," kata Paul Macaulay.
Neuroma sendiri merupakan tumor jinak yang disebabkan oleh jaringan yang menebal pada telapak kaki. Kondisi ini dapat memunculkan rasa sakit yang terasa seperti berdiri di atas kerikil.
Selain itu, beberapa sepatu kets slip-on dibuat dengan bahan yang sangat lembut, ini berarti kaki harus bekerja lebih keras. Bahan lembut itu memang membuat sepatu terasa nyaman, tapi lama ke lamaan kakimu akan lelah.
3. Sandal Jepit
Alas kaki terakhir yang lebih baik dihindari adalah sandal jepit. Paul Macaulay mengatakan bahwa sandal jepit memiliki banyak kekurangan yang bisa memicu rasa sakit dan nyeri di kaki hingga kapalan.
"Saat kamu memasukkan kaki ke dalam lubang, Anda harus mencengkeram sandal itu, dan itu bisa menyebabkan jari kaki terjepit," kata Paul Macaulay.
"Selain itu, ketika berjalan di jalanan, kamu jadi sangat mudah tersandung dan jatuh saat mengenakan sandal ini, dan sandal ini tidak memberikan dukungan apa pun pada kakimu," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
Terkini
-
Ngidam dalam Pandangan Islam, Benarkah Tipu Daya Setan seperti Disebut Suami Kartika Putri?
-
Kulit Berjerawat Pakai Sunscreen Wardah Warna Apa? 3 Varian Ini Paling Aman dan Ramah di Kantong
-
Link Download Logo HUT TNI ke-80 Resmi untuk Poster dan Banner
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Nongkrong di Kafe, Estetik dan Instagramable!
-
Daftar Lengkap Tanggal Merah Oktober 2025, Apakah Ada Libur Panjang?
-
Siapa Dadan Hindayana, Kepala BGN yang Bertanggung Jawab Atas Program MBG
-
Syarat Kenaikan Jabatan ASN Terbaru, Benarkah Bisa Tiap Bulan?
-
Apa Itu HACCP? dr. Tan Shot Yen Heran Ahli Gizi SPPG MBG Tak Paham Istilah Penting Ini
-
Di Mana Ahmad Sahroni Sekarang? Cerita Sembunyi di Kamar Mandi saat Penjarahan Viral
-
Profil dan Rekam Jejak Irjen Ramdani Hidayat, Dankorbrimob Baru Pengganti Komjen Imam Widodo