Suara.com - Tahun ini, Sarirasa Group genap berusia 51 tahun. Bukan sekadar angka, usia matang ini menandai perjalanan panjang sebuah grup kuliner yang tak hanya menghadirkan kelezatan, tapi juga membawa misi besar: melestarikan budaya Indonesia dan menjaga kelestarian lingkungan.
Lewat brand-brand ikonik seperti Sate Khas Senayan, TeSaTe, Gopek House, TeKoTe, hingga Sate House Senayan, Sarirasa telah menjadi bagian dari cerita kuliner banyak orang. Tapi lebih dari itu, Sarirasa ingin setiap sajian yang hadir di meja pelanggan punya makna—bukan cuma soal rasa, tapi juga nilai-nilai budaya yang melekat di baliknya.
Sarirasa Origin: Menyisipkan Tradisi dalam Pengalaman Bersantap
Sejak 2019, Sarirasa meluncurkan Sarirasa Origin, sebuah inisiatif budaya yang bertujuan menghadirkan elemen tradisi ke dalam ruang makan modern. Karena makanan, menurut Sarirasa, tidak datang sendirian. Ia membawa kisah, filosofi, dan identitas yang layak untuk diceritakan.
Melalui kolaborasi dengan seniman, pengrajin, dan komunitas budaya, Sarirasa Origin telah mempreservasi ribuan kain tradisional dari berbagai daerah, ratusan wayang, lukisan kaca, hingga koleksi buku langka. Tak hanya disimpan, sebagian koleksi ini dipamerkan langsung di restoran, memperkaya pengalaman visual saat bersantap.
Salah satu kolaborasi menarik adalah peluncuran Komik Riwayat Pandawa (versi Indonesia) dan Pandawa Story (versi Inggris) di tahun ke-50 Sarirasa. Karya ini menjadi bagian dari usaha Sarirasa dalam membumikan cerita wayang dengan cara yang lebih modern dan mudah dipahami generasi sekarang.
Sarirasa Tanamula: Cinta Budaya yang Sejalan dengan Cinta Lingkungan
Selain fokus pada budaya, Sarirasa juga punya misi lingkungan lewat program Sarirasa Tanamula. Gerakan ini menyasar pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan, dari dapur hingga ke meja makan.
Dengan pendekatan sirkular, Sarirasa mampu mengelola hingga 90% sampah operasionalnya secara mandiri—mulai dari makanan sisa yang dijadikan pakan maggot hingga tusuk sate bekas yang disulap jadi dekorasi meja dan tatakan gelas. Bahkan, mereka sudah mengganti kemasan plastik dengan bahan biodegradable seperti singkong dan bioplastik.
Baca Juga: Ragam Rasa Indonesia dalam Satu Tempat: Kampung Kuliner Nusantara Hadir di Cibubur Juntion!
Sarirasa juga aktif menggandeng berbagai pihak seperti komunitas seni, peternakan maggot, dan kreator lokal seperti Boolet, untuk terus memperkaya inovasi keberlanjutan yang dilakukan.
Menyatukan Rasa, Warna, dan Nilai
Yang membedakan Sarirasa dari restoran pada umumnya adalah caranya menyatukan cita rasa, estetika visual, dan nilai budaya dalam satu pengalaman. Di restoran TeKoTe, misalnya, tamu bisa menikmati jamu sambil melihat tatakan gelas dari tusuk sate daur ulang. Di Sate House Senayan Canggu, sajian disuguhkan di atas alas dari kain tenun Bali, lengkap dengan dekorasi dari sisa kain perca hasil kolaborasi dengan Pithecanthropus.
Sarirasa juga membawa misi ini ke luar negeri. Di Belanda, meja makan di Sate House Senayan dibuat dari 24.000 tusuk sate daur ulang—simbol komitmen pada keberlanjutan dan penghargaan terhadap tradisi.
Kuliner sebagai Gerbang Cerita
Perayaan ulang tahun ke-51 ini menjadi momentum reflektif bagi Sarirasa Group. Di usia yang makin dewasa, mereka ingin dikenang bukan hanya sebagai pelopor kuliner Nusantara, tapi juga sebagai penjaga nilai-nilai lokal dan agen perubahan positif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diulang, Ribuan Peserta Marah-marah, Apa Alasannya?
-
Skincare Glad2Glow Cocok untuk Kulit Apa? Ini Jawaban dan Manfaatnya
-
Jadi DPR Minimal Lulusan Apa? Ada 211 Wakil Rakyat Tak Cantumkan Pendidikan
-
Apakah Daviena Skincare Sudah BPOM? Begini Cara Memeriksanya
-
5 Kelemahan Zodiak Leo, Hati-Hati Bikin Orang Sekitar Jadi Tidak Betah
-
Moisturizer Glad2Glow Buat Mencerahkan Wajah Pakai yang Mana? Ini 4 Pilihannya!
-
Update per 18 September Lengkap! Daftar Menteri Baru Kabinet Prabowo 2024-2029
-
Profil dan Pendidikan Tutut Soeharto, Gugat Menteri Keuangan di PTUN
-
Zodiak Leo Cocok dengan Zodiak Apa? Pasangan, Sahabat, dan Rekan Kerja
-
Profil Indri Wulandari, Istri Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo