- Jurnalis senior Andy F. Noya mengenang perjumpaannya dengan Sophan Sophiaan.
- Sophan Sophiaan curhat tak lagi sanggup berkompromi dengan realita yang dijalani di DPR.
- Ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kursi DPR pada 2002.
Suara.com - Integritas mendiang aktor legendaris sekaligus politikus, Sophan Sophiaan, diungkap kembali oleh jurnalis senior Andy F. Noya.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @benihbaik, Andy F. Noya membagikan percakapan mendalamnya dengan Sophan Sophiaan saat masih menjabat sebagai anggota DPR.
Andy mengungkap kegelisahan Sophan Sophiaan yang tak lagi sanggup berkompromi dengan realita yang dijalani di DPR.
Saat itu, Sophan Sophiaan yang merupakan anggota fraksi PDI-P merasa muak dengan praktik tidak etis yang ia saksikan setiap hari di parlemen. Ia merasa terasing karena menolak untuk ikut dalam arus yang menurutnya salah.
"Nggak tahan aku, aku harus mengundurkan diri dari keanggotaanku di DPR," kata Andy menirukan ucapan mendiang Sophan dengan nada penuh penekanan.
Sophan merasa dikucilkan, bahkan ditertawakan, karena idealismenya yang dianggap aneh di lingkungan tersebut. Ia dengan tegas menolak menerima 'uang haram' yang sudah menjadi hal lumrah di sekitarnya.
"Hati nuraniku nggak bisa terima setiap hari aku melihat orang-orang menerima 'uang-uang' yang menurut dia haram. Aku tidak mau terima, aku dikucilkan, aku tidak mau terima aku ditertawakan, batinku berontak," lanjut Andy, mengulang kembali curahan hati Sophan Sophiaan.
Aktor Papan Atas yang Terjun ke Panggung Politik
Lahir pada 26 April 1944, Sophan Sophiaan adalah ikon perfilman Indonesia. Ia bukan hanya seorang aktor, tetapi juga sutradara dan produser yang disegani. Sebagai putra dari politikus senior Manai Sophiaan, darah politik sejatinya sudah mengalir dalam dirinya.
Baca Juga: DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
Setelah malang melintang di dunia film, Sophan memutuskan terjun ke dunia politik. Awalnya ia aktif di Partai Demokrasi Indonesia dan pernah menjadi anggota fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat pada masa Orde Baru (1992-1997).
Di era Reformasi, ia kembali ke Senayan di bawah bendera PDI-P. Namun, panggung yang ia masuki ternyata tak sesuai yang dibayangkan sehingga pilih mengundurkan diri dari Dewan Perwakilan Rakyat pada awal tahun 2002.
Keputusan Sophan untuk mundur pada awal tahun 2002 bukanlah tanpa sebab konkret.
Pemicu utamanya adalah kekecewaan mendalam terhadap sikap partainya sendiri dalam penanganan kasus dana nonbudgeter Bulog (Buloggate) yang melibatkan Ketua DPR saat itu, Akbar Tandjung.
Sophan menginginkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) DPR untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Namun, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, memilih untuk menempuh jalur hukum biasa.
Perbedaan sikap inilah yang menjadi puncak kekecewaannya. Ia merasa parlemen telah kehilangan taring dan fungsinya sebagai lembaga pengawas.
Langkahnya mundur menjadi sebuah anomali. Di saat banyak orang berebut kursi kekuasaan, Sophan Sophiaan justru meninggalkannya demi sebuah prinsip. Ia menjadi anggota DPR/MPR pertama di era Reformasi yang berani mundur karena perbedaan sikap politik dengan partainya.
Setelah mundur, Sophan Sophiaan seolah menarik diri dari panggung politik nasional. Ia kembali ke dunianya, aktif dalam kegiatan sosial dan sesekali kembali berakting.
Hingga akhirnya ia berpulang dalam sebuah kecelakaan motor pada 17 Mei 2008, saat mengikuti tur "100 Tahun Kebangkitan Nasional".
Kisah yang dibagikan Andy F. Noya menjadi pengingat penting. Sikap Sophan menunjukkan dilema yang sering dihadapi orang-orang idealis di lingkungan yang toksik: memilih terasing atau ikut larut dalam kerusakan.
"Banyak orang yang nggak tahan ketika dia dikucilkan, atau karena daripada dia dikucilkan dia menjadi bagian dari kerusakan yang terjadi," pungkas Andy F. Noya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Dari Serpong ke Vietnam: Kisah Inspiratif Siswa SMP Raih Medali Matematika Internasional!
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding Adat Jawa, Solo, Bali, hingga Modern
-
Siapa Salsa Erwina Hutagalung yang Trending di X?
-
Jepit Rambut Bentuk Pakaian Dalam Wanita Viral di Jepang, Harganya Bikin Dompet Menangis!
-
Dari Mana Saja Sumber Penghasilan Mongol? Duit Rp53 Miliar Raib Dibawa Cagub Korup
-
Perjalanan Mualaf Elizabeth Tjandra Istri Erick Thohir
-
Apa Akun IG Elizabeth Tjandra Istri Menpora Erick Thohir?
-
4 Serum Viva untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Samarkan Kerutan, Garis Halus, dan Flek Hitam