Lifestyle / Male
Kamis, 18 September 2025 | 16:09 WIB
Armand Duplantis kembali memecahkan rekor pada cabang lompat galah, dengan berhasil melompati ketinggian 6,30 meter [Redbull/ Sona Maleterova]
Baca 10 detik
  • Armand Duplantis pecahkan rekor dunia ke-14 dengan lompatan 6,30 meter di World Athletics Championship 2025.
  • Atlet berusia 25 tahun ini sudah meraih delapan emas global dan mendominasi lompat galah sejak 2020.
  • Duplantis kini dianggap ikon baru atletik dunia, disejajarkan dengan legenda Sergey Bubka.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Armand “Mondo” Duplantis kembali membuat sejarah di dunia atletik. Pelompat galah asal Swedia itu sukses menorehkan rekor dunia ke-14 sekaligus meraih gelar juara dunia untuk ketiga kali di nomor lompat galah putra secara berturut-turut pada ajang World Athletics Championship 2025 di Stadion Nasional Jepang, Senin (15/9) malam.

Dalam percobaan terakhirnya, Duplantis berhasil melompati ketinggian 6,30 meter, menjadi manusia pertama yang melampaui batas tersebut. Ribuan penonton tetap bertahan hingga larut malam untuk menyaksikan aksi bintang atletik modern itu.

Sungguh luar biasa. Memberikan rekor dunia ini kepada kalian adalah sesuatu yang luar biasa. Saya sangat bahagia,” kata Duplantis dikutip dari BBC Sport (15/9/2025).

Atlet berusia 25 tahun itu sebelumnya memastikan medali emas dengan lompatan 6,15 meter, mengakhiri perlawanan ketat dari Emmanouil Karalis asal Yunani.

Sepanjang karier, ia telah memecahkan rekor dunia sebanyak 14 kali sepanjang kariernya dan terus mendominasi olahraga lompat galah dengan kemenangan berturut-turut di berbagai kejuaraan besar, termasuk Olimpiade dan final Diamond League. 

Prestasi ini juga mengukuhkan Duplantis sebagai pelompat galah terbaik sekaligus atlet yang paling sering memecahkan rekor dunia dalam sejarah nomor ini.

Siapa Itu Armand Duplantis?

Armand Gustav "Mondo" Duplantis adalah atlet lompat galah berkebangsaan Swedia-Amerika yang lahir pada 10 November 1999 di Lafayette, Louisiana, Amerika Serikat.

Armand Duplantis lahir di tengah keluarga atlet. Ayahnya yang berkebangsaan Amerika, Greg Duplantis merupakan mantan pelompat galah dengan rekor pribadi 5,80 meter.

Baca Juga: Ini Baru Wakil Rakyat! Di Swedia, Gaji Parlemen Tak Jauh Beda dari Gaji Guru dan Naik Bus

Sementara itu, ibunya yang berasal dari Swedia, Helena, adalah mantan atlet heptathlon sekaligus pemain bola voli.

Berbagai prestasi telah ditorehkan bahkan sejak masih usia remaja. Karier Duplantis dimulai dengan meraih medali perunggu di tahun 2016 dan medali emas di tahun 2018 pada ajang World Athletics U20 Championship.

Pada level senior, dia tampil dominan dengan memenangkan delapan gelar juara dunia senior, dua kali juara Olimpiade (2020 dan 2024), tiga kali juara dunia outdoor (2022, 2023, dan 2025), serta tiga kali juara dunia indoor (2022, 2024, dan 2025).

Ikon Baru Olahraga Atletik

Keberhasilan di Tokyo memperpanjang rentetan kemenangan Duplantis menjadi 37 kompetisi sejak Juli 2023.

Ia kini telah menyapu bersih delapan medali emas global baik di arena indoor maupun outdoor, termasuk mempertahankan gelar Olimpiade di Paris 2024 – pencapaian yang belum terjadi dalam 68 tahun terakhir

Selain prestasi, Duplantis juga mendapat bonus besar. World Athletics memberikan hadiah 100.000 dolar AS untuk setiap pemecahan rekor dunia, ditambah 70.000 dolar AS bagi peraih emas.

Dengan catatan tahun ini saja ia sudah empat kali memecahkan rekor, 2025 menjadi musim paling produktif sepanjang kariernya

Sejak memecahkan rekor dunia pertamanya dengan lompatan 6,17 meter pada 2020, Duplantis perlahan meningkatkan catatan tersebut sentimeter demi sentimeter.

Namanya kini disejajarkan dengan legenda lompat galah Sergey Bubka, yang selama puluhan tahun memegang dominasi cabang ini.

Data dari World Athletics, dikutip dari BBC Sport, mencatat hanya 28 orang sepanjang sejarah yang mampu melewati ketinggian enam meter dalam kompetisi resmi.

Duplantis sendiri telah melampaui angka itu lebih dari 100 kali, rekor yang belum pernah dicapai atlet lain.

Tak hanya mengukir prestasi di arena, Duplantis juga menjadi ikon atletik global. Dengan lebih dari dua juta pengikut di media sosial, ia menjadi wajah promosi ajang baru “Ultimate Championship” yang akan digelar perdana di Budapest tahun depan

Legenda lari jarak menengah Steve Cram memuji kehadiran Duplantis sebagai sosok yang mampu mengangkat popularitas atletik.

Kita dulu bilang butuh sosok seperti Usain Bolt agar atletik kembali menarik perhatian. Sekarang Duplantis yang jadi bintang. Lompat galah menarik karena ada dia,” ujarnya dikutip BBC Sport (15/9/2025).

Dengan prestasi dan aura showman yang dimiliki, banyak pihak memprediksi Duplantis akan terus melampaui rekor dunia di tahun-tahun mendatang.

Pertanyaannya kini bukan lagi apakah ia mampu mempertahankan gelar, melainkan seberapa tinggi ia bisa terbang.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More