Suara.com - Biaya sekolah SMA di Singapura menarik dibahas. Apalagi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan adiknya, Kaesang Pangarep, diketahui pernah mengenyam pendidikan di sana.
Dalam portal Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gibran disebutkan bahwa dia sempat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Orchid Park Secondary School Singapura, pada tahun 2002 hingga 2004.
Sementara itu Kaesang menempuh pendidikan di SMA Anglo-Chinese School International (ACSI) Singapura.
Lantas berapa sebenarnya biaya sekolah SMA di Singapura seperti Gibran dan Kaesang? Simak penjelasan berikut ini.
Biaya Sekolah SMA di Singapura
Dikutip dari website ICAN Education Consultant, sistem pendidikan di Singapura cukup unik karena menyediakan dua jalur utama bagi pelajar, yaitu sekolah negeri dan sekolah internasional.
Secara umum, ada 4 jenis sekolah utama yang menawarkan pendidikan setingkat SMA yakni:
1. Sekolah Pemerintah (Government Schools)
Sekolah ini dikelola dan didanai penuh oleh pemerintah. Kurikulumnya mengikuti standar nasional yang ketat dari Kementerian Pendidikan Singapura.
Kualitasnya tak perlu diragukan, dan biayanya sangat terjangkau bagi warga negara Singapura, hanya sekitar SGD33 per bulan (sekitar Rp428 ribuan).
Baca Juga: Roy Suryo Kuliti Data Pendidikan Gibran di Situs Pemkot Solo hingga Setneg: Fatal!
Namun untuk pelajar internasional, biayanya jauh lebih tinggi. Pelajar dari negara-negara ASEAN seperti Indonesia perlu merogoh kocek sekitar SGD1.199 (sekitar Rp15,5 juta) - SGD1.319 (sekitar Rp17,1 juta) per bulan, sementara non-ASEAN bisa mencapai SGD2.289 (sekita Rp29,7 juta) – SGD2.569 (sekitar Rp33,3 juta) per bulan. Biaya yang bervariasi ini menjadi cerminan dari subsidi silang yang diterapkan pemerintah.
2. Sekolah Bantuan Pemerintah (Government-Aided Schools)
Berdiri atas inisiatif komunitas atau yayasan, sekolah ini juga menerima dana dan mengikuti kurikulum nasional seperti sekolah pemerintah. Namun mereka punya otonomi lebih dalam mengelola dana dan program.
Biaya di sekolah jenis ini umumnya serupa dengan sekolah pemerintah, dengan tambahan biaya operasional bulanan yang relatif kecil, sekitar SGD20 (sekitar Rp259 ribu). Kualitasnya setara, membuat sekolah ini menjadi pilihan favorit bagi banyak orang tua.
3. Sekolah Swasta (Independent Schools)
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, sekolah swasta punya otonomi penuh atas kurikulum dan pendanaannya, yang sebagian besar berasal dari biaya sekolah.
Mereka bebas menawarkan program pendidikan yang lebih luas, termasuk program International Baccalaureate (IB) selain ujian GCE A-Level.
Karena otonomi ini, biaya sekolahnya pun jauh lebih tinggi. Untuk pelajar internasional, biayanya bisa mulai dari S1.000 hingga S2.500 per bulan, tergantung reputasi dan program yang ditawarkan.
4. Sekolah Internasional (International Schools)
Sekolah ini secara spesifik ditujukan untuk siswa ekspatriat dan tidak mengikuti kurikulum nasional Singapura. Mereka menawarkan kurikulum global seperti IB Diploma Program atau sistem pendidikan dari negara lain (misalnya Amerika atau Inggris). Lingkungan belajar yang multikultural dan fasilitas super modern menjadi daya tarik utama.
Biaya di sekolah internasional sangat bervariasi, dari yang puluhan ribu hingga ratusan ribu Dolar Singapura per tahun. Rata-rata, biaya tahunannya berkisar antara SGD14.000 (sekitar Rp181,7 juta) hingga SGD50.000 (sekitar Rp648,9), bahkan bisa lebih, tergantung pada fasilitas dan reputasi sekolah.
Biaya Sekolah SMA Gibran dan Kaesang di Singapura
Gibran Rakabuming Raka tercatat menempuh pendidikan di Orchid Park Secondary School, sebuah sekolah yang didirikan pada tahun 1999 dan berlokasi di Woodland, Singapura.
Berdasarkan profilnya, Orchid Park Secondary School adalah salah satu sekolah pemerintah.
Sebagai pelajar asing non-ASEAN (saat itu), Gibran kemungkinan besar dikenakan biaya yang cukup tinggi, meskipun ada subsidi yang diberikan oleh pemerintah Singapura.
Perkiraan biaya sekolah menengah di Singapura saat itu bisa mencapai SGD22.870 – SGD51.748 per tahun untuk siswa internasional.
Namun perlu diingat, pemerintah Singapura juga memberikan subsidi pendidikan yang signifikan, sekitar SGD1.800 per tahun, yang tentunya meringankan beban biaya.
Sementara itu adik bungsu Gibran yakni Kaesang, menempuh pendidikan di sekolah yang berbeda: Anglo-Chinese School (Independent) atau ACS (Independent).
Sekolah ini adalah salah satu institusi pendidikan independen paling ternama di Singapura, didirikan pada tahun 1886.
ACS (Independent) dikenal sebagai pelopor dalam menawarkan program IB di kalangan sekolah nasional.
Sebagai sekolah independen, biaya yang ditetapkan oleh ACS tentu lebih tinggi. Untuk siswa asing, biaya per semester bisa mencapai sekitar SGD7.194, yang berarti sekitar SGD14.388 per tahun, belum termasuk biaya tambahan lain seperti pendaftaran, tes masuk, dan aktivitas ekstrakurikuler.
Beberapa sumber juga menyebutkan biaya per bulan untuk siswa internasional di ACS berkisar antara SGD3.300 hingga SGD3.654, sebuah angka yang mencerminkan kualitas dan reputasi tinggi yang dimiliki sekolah ini.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Natasha Ardiani, Founder Perempuan yang Siap Bawa Fintech Indonesia Mendunia
-
Link Resmi Pengumuman Rekrutmen PT KAI Lulusan SMA, D3, dan S1, Cek Namamu!
-
Profil Meilanie Buitenzorgy, Dosen IPB Analisis Pendidikan Gibran Cuma Setara SD?
-
Viral Tren Sleepmaxxing untuk Meningkatkan Kualitas Tidur, Ketahui Bahaya di Baliknya
-
Dari Mana Kekayaan Jennifer Coppen? Santai Ikut Pindah ke Belanda Demi Support Justin Hubner
-
Cara Edit Foto Bergerak Pakai Efek AI Walk Lagi Viral, Begini Prompt Anti Gagalnya!
-
Cara Membedakan Sunscreen Wardah Asli dan Palsu, Cek Sebelum Membeli
-
Selain Performative Male, Ada Performative Femininity: Apa Bedanya?
-
Profil dan Rekam Jejak 2 Pengacara Tasya Farasya di Kasus Perceraian, Ada Suami Artis
-
Cerita Perubahan Warga Denpasar Selatan, Saat Pemilahan Sampah Jadi Kebiasaan Baru