Lifestyle / Food & Travel
Rabu, 12 November 2025 | 13:18 WIB
Ilustrasi traveling (Pexels/Andrea Piacquadio)
Baca 10 detik
  • Industri pariwisata global kini digerakkan oleh generasi muda yang mencari pengalaman, bukan aset.
  • Forum Tourise 2025 menyoroti bagaimana budaya pop dan AI mengubah cara orang bepergian.
  • Teknologi kini menjadi “asisten pribadi” yang menghadirkan pengalaman wisata hiper-personal di setiap langkah perjalanan.

AI kini hadir di setiap tahap perjalanan: mulai dari pencarian, masa menginap, hingga setelah pelanggan pulang.

“AI bukan hanya untuk otomatisasi, tapi juga meningkatkan kualitas sambil menekan biaya—misalnya dengan menciptakan konten personal yang menginspirasi pelanggan.”

Lou menambahkan, Trip.com kini mampu merangkum riwayat perjalanan pengguna dan mengolahnya menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi hiper-personal.

“Dulu data itu hanya riwayat pencarian. Sekarang AI mengubahnya jadi konteks bermakna. Kalau kita tahu konteks pengguna, kita tahu apa yang mereka mau,” jelasnya.

Ia juga memperkenalkan konsep agentic AI, yaitu agen digital yang bisa menjalankan tugas sederhana hanya lewat prompt—seperti check-in otomatis hingga layanan pelanggan berbasis konteks yang bisa memprediksi kebutuhan wisatawan sebelum mereka bertanya.

Low-Cost Traveler, Dampak Besar

CEO AirAsia, Tony Fernandes, menyoroti bahwa pasar wisata bertarif rendah sering diremehkan padahal dampaknya besar terhadap ekonomi lokal.

“Wisatawan low-cost justru tinggal lebih lama, menjelajah lebih jauh, dan memberi pengaruh ekonomi lebih besar dari yang diperkirakan,” ujarnya.

Namun, ia menilai masih banyak regulator yang belum memahami potensi pasar ini, “karena mereka sendiri jarang terbang dengan maskapai low-cost.”

Baca Juga: Acer Swift Go 14 AI: Laptop Cantik dengan Otak Cerdas dan Baterai Badak!

Masa Depan Pariwisata: Spontan, Digital, dan Personal

Dari perjalanan spiritual di India, konser K-pop di Seoul, hingga check-in otomatis di hotel digital, wajah pariwisata global kini berubah cepat.

Anak muda menjadi pusat gravitasi industri: mereka menuntut pengalaman yang cepat, autentik, dan personal.

Dengan dukungan AI dan teknologi yang makin canggih, dunia wisata kini memasuki babak baru — era di mana liburan bukan lagi sekadar pergi, tapi bagian dari cara hidup.

Load More