Suara.com - Kepolisian Resor (Polres) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima sejumlah laporan orang hilang dari warga Kecamatan Sewon dan Banguntapan. Diduga beberapa di antaranya terkait Gafatar.
Kapolres Bantul AKBP Dadiyo di Bantul mengatakan sejak dua hari terakhir pihaknya menerima laporan orang hilang dan untuk mengetahui keberadaan mereka, Polres menerjunkan tim untuk menelusurinya.
"Untuk yang di Kecamatan Sewon sudah ketemu dan dipastikan tidak ada kaitannya dengan Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara)," katanya saat ditemuai di Bantul, pada Selasa (12/1/2016).
Namun demikian, kata dia, untuk dua orang yang dilaporkan hilang di wilayah Banguntapan, pihaknya masih melakukan penelusuran, sebab hingga Selasa siang mereka yang dilaporkan hilang belum diketahui keberadaannya.
Dadiyo mengatakan, meski saat ini marak pemberitaan tentang Gafatar yang diduga merekrut orang, namun pihaknya belum dapat menyimpulkan hilangnya beberapa warga Bantul apakah berkaitan dengan jaringan itu atau tidak.
"Kami belum bisa menyimpulkan, akan tetapi kalau dugaan ya ada berbagai kemungkinan," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Kasihan Bantul Kompol Suwandi mengatakan, juga mendengar laporan ada beberapa warga di wilayah Kasihan yang dikabarkan pergi menghilang dari rumahnya.
Di antara yang telah dilaporkan hilang adalah keluarga Njang, warga Kasongan Kasihan. Mereka dilaporkan pergi bersama istri dan kedua anaknya tiga pekan lalu dan hingga saat ini belum ditemukan.
"Ada yang sudah yang melapor ada yang belum, untuk yang warga Kasongan ini yang melaporkan adalah mertuanya sendiri," kata Kompol Suwandi.
Selain keluarga Njang, kata dia, ada nama Budi Kusdianto yang dikabarkan menghilang sejak 20 Oktober 2015 dan hingga sekarang belum ditemukan, namun keluarganya belum melaporkannya ke Polsek Kasihan.
"Kemungkinan kasus ini sudah ditangani Kepolisian Daerah (Polda) DIY," katanya. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu