Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku bisa memberantaskan korupsi di Indonesia dalam waktu singkat, yaitu lima tahun saja.
Klaim itu dilontarkan Fahri Hamzah, setelah Najwa Shihab menanyakan sikapnya terhadap KPK di Mata Najwa, Rabu (25/9/2019).
"Yang lebih ekstrem adalah sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, yang bilang, sebaiknya malah dibubarkan saja KPK. Anda lebih ekstrem, KPK tidak perlu ada?" tanya Najwa Shihab.
Fahri Hamzah mengaku masih memegang pandangan tersebut atas dasar teorinya tentang lembaga yang ia sebut 'sampiran' di negara demokrasi.
"Karena itu kan saya urut logikanya dari awal. Kenapa kita reformasi, kenapa kita melahirkan demokrasi, kenapa kemudian demokrasi itu menciptakan transisi yang tugas transisionalnya adalah menyiapkan kelembagaan negara setelah kita memperbaiki regulasinya, mempersiapkan kelembagaan negara untuk masuk ke alam demokrasi baru, itu karena tradisi demokrasi kita yang korup itu harus dibimbing dan dituntun, khususnya penegak hukum dalam demokrasi yang antikorupsi," ucap Fahri Hamzah.
"Dan KPK tidak pada porsinya melakukan itu?" kata Najwa Shihab, memotong.
Menjawab pertanyaan tersebut, Fahri Hamzah menyatakan, KPK gagal dalam melakukan tugasnya.
Lalu ia mengaku bisa menuntaskan pemberantasan korupsi dalam waktu yang lebih cepat dari KPK, yaitu hanya lima tahun saja.
"Menurut saya ya mohon maaf, ini gagal sudah kok. Saya kalau disuruh memberantas korupsi paling lama lima tahun saya selesaikan. Pertanyaannya adalah, kita mau ini selesai atau memang suka ramai-ramai dan enggak harus selesai?" ujar Fahri Hamzah.
Baca Juga: KPK Cegah Anggota BPK Rizal Djalil dan Pemberi Suap ke Luar Negeri
"Dalam kapasitas apa Bang Fahri lima tahun bisa selesai memberantas korupsi?" tanya Najwa Shihab lagi.
Fahri Hamzah mengatakan, tak peduli apa kapasitasnya, yang pasti, kata dia, dirinya bisa menyelesaikan pemberantasan korupsi.
Kemudian ia membandingkan pemberantasan korupsi di Indonesia dengan Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Taiwan, hingga Timor Leste.
Bagi Fahri Hamzah, Indonesia bisa menangani masalah korupsi seperti negara-negara tersebut..
"Masak bangsa Indonesia enggak bisa? Itu ngawur itu. Saya bisa selesaikan lebih cepat," katanya.
Kemudian sayup-sayup terdengar suara aktivis HAM Haris Azhar hendak menyela Fahri Hamzah.
Meski begitu, Fahri Hamzah melanjutkan ucapannya, mengatakan "Pertanyaannya adalah..." tetapi Haris Azhar akhirnya tetap mendapat kesempatan untuk menginterupsi.
Ia merespons klaim Fahri Hamzah soal kepercayaan dirinya memberantas korupsi secara cepat.
"Saya mau masuk di pernyataannya Bung Fahri ya, bener kalau lima tahun dia bisa selesaikan. Memang bisa, kalau KPK-nya diperkuat, tapi kalau KPK-nya diperlemah, 50 tahun lagi juga enggak bakal selesai," ucap Haris Azhar.
Tepuk tangan langsung terdengar di studio Mata Najwa saat itu, diikuti sorakan heboh para penonton.
Fahri Hamzah lalu menanggapi dengan menyalahkan pola pikir Haris Azhar, yang menurutnya fokus pada kelembagaan, bukan sistem.
Berita Terkait
-
Ada Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, Sekolah di Kota Surabaya Diliburkan
-
Viral Aniaya Mahasiswa saat Demo, 5 Polisi Ditangkap
-
Tentukan nasib Pegawai KPK, BKN Masih Pelajari UU
-
Anies Klaim Tanggung Biaya Pengobatan 273 Mahasiswa Korban Demo DPR
-
YLBHI Sebut 50 Lebih Mahasiswa Hilang Kontak Usai Demo di Depan Gedung DPR
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya