Suara.com - Pergantian tahun 2021 ke 2022 akan tiba dalam hitungan hari. Biasanya, yang dilakukan untuk menyambut pergantian tahun ini adalah menyalakan kembang api dan membunyikan terompet. Kenapa tahun baru identik kembang api?
Sebagian orang mungkin ada hanya merayakan tahun baru di rumah bersama keluarga dan teman-teman dengan memanggang berbagai makanan dan membunyikan terompet. Namun, di beberapa kota, atau negara, pergantian tahun dirayakan secara meriah dengan pesta kembang api. Untuk yang penasaran kenapa tahun baru identik kembang api, simak penjelasannya berikut.
Asal Usul Kembang Api
Kembang api yang saat ini menjadi tradisi saat perayaan tahun baru ternyata sudah diciptakan sejak sekitar 2.000 tahun lalu, lho! Tentunya, kembang api yang pertama diciptakan berbeda dengan kembang api yang ada saat ini.
Menurut laporan Live Science beberapa waktu lalu, kebanyakan sejarawan menganggap bahwa kembang api ditemukan di Cina. Di sisi lain, beberapa berpendapat bahwa munculnya kembang api berasal dari daerah Timur Tengah atau India.
Awalnya, terciptanya kembang api bukan merupakan tujuan utama, tapi kembang api dibuat secara tidak sengaja. Di suatu tempat sekitar 800 M silam, seorang ahli kimia Cina mencampurkan senyawa kalium nitrat, sulfur dan arang untuk menciptakan mesiu mentah, menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation.
Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya pada saat diciptakan pertama kali, tujuan kembang api bukan untuk digunakan dalam perayaan? Awalnya, kembang api diciptakan oleh masyarakat Tiongkok untuk memperoleh sebuah kehidupan yang abadi. Memangnya, apa kaitan antara kembang api dengan hidup abadi bagi masyarakat Tiongkok?
Ternyata, orang-orang Tiongkok pada zaman dulu percaya bahwa suara ledakan dari kembang api bisa mengusir roh jahat. Kalau tidak ada roh jahat di sekeliling mereka, itu artinya warga Tiongkok akan hidup dengan damai dan berumur lebih panjang.
Setelah tahun 1295, kembang api mulai menyebar ke Eropa, tepatnya setelah Marco Polo membawanya dari Tiongkok. Dengan dibawanya kembang api ke Eropa, lantas beberapa negara di Eropa mulai menggunakan kembang api untuk simbol perayaan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Pesawaran Ditutup pada Malam Tahun Baru
eperti kembang api di Rusia yang biasa dinyalakan selama lima jam untuk merayakan kelahiran putra pemimpin Rusia. Sedangkan di Inggris, kembang api yang dinyalakan tahun 1486 dijadikan sebagai simbol perayaan pesta pernikahan Henry VII.
Tahun Baru Identik dengan Kembang Api
Lantas, kenapa tahun baru identik dengan kembang api? Saat ini, kembang api banyak dinyalakan sebagai simbol suatu perayaan. Salah satu acara yang menggunakan kembang api untuk menambah kemeriahannya adalah saat malam tahun baru.
Warna-warna cerah yang ada pada kembang api modern, ternyata juga berdasarkan perkembangan di Eropa. Warga Italia menambahkan beberapa bahan untuk meningkatkan kecerahan cahaya serta bentuk yang ada di kembang api.
Kembang api ikut menghiasi pendeklarasian Amerika Serikat pada 4 Juli 1776. Dan akhirnya, pertunjukan kembang api pun menjadi sebuah tradisi dalam memperingati peringatan kemerdekaan Amerika Serikat.
Kemudian seiring berjalannya waktu, kembang api juga diperuntukan dalam acara-acara nasional dan juga pada hari libur seperti perayaan malam tahun baru. Demikian jawaban kenapa tahun baru identik kembang api. Selamat Tahun Baru 2022.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah