Suara.com - Sembako bagi para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk periode bulan Juni 2025 mulai disalurkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Registrasi pengambilan sembako KJP Plus saat ini resmi melalui online. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan ketertiban dalam penyaluran bantuan kepada keluarga penerima manfaat.
Sistem registrasi online ini dapat diakses melalui tautan khusus yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dengan melakukan pendaftaran secara daring, pemegang KJP akan terdata untuk mengambil paket sembako mereka di Jakmart atau lokasi pasar terdekat yang ditunjuk. Ini merupakan upaya untuk modernisasi sistem distribusi bantuan sosial agar lebih terorganisir dan mengurangi potensi kerumunan.
Proses Registrasi Online Pengambilan Sembako KJP Juni 2025
Untuk melakukan pendaftaran daring, pemegang KJP dapat mengakses tautan resmi berikut: https://antriankjp.pasaraya.co.id/. Setelah mengakses laman tersebut, ada beberapa langkah yang harus diikuti untuk menyelesaikan proses registrasi:
1. Pemilihan Wilayah dan Lokasi Pengambilan
Pengguna diminta untuk memilih wilayah domisili serta lokasi pengambilan sembako yang paling sesuai dan terdekat dengan tempat tinggal mereka. Ini membantu dalam penyebaran titik distribusi agar mudah dijangkau.
2.Pengisian Data Pribadi
Pemegang kartu wajib mengisi formulir dengan memasukkan nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan nomor kartu ATM KJP mereka. Proses ini penting untuk verifikasi identitas dan memastikan bahwa bantuan sampai kepada yang berhak.
3. Verifikasi dan Unduh Tiket Antrean
Baca Juga: 5 Link Saldo DANA Kaget Gratis Senilai Rp 696.000 Hari Ini, Segera Klaim Sebelum Kehabisan!
Setelah seluruh data terisi dan proses verifikasi selesai, sistem akan menampilkan tiket antrean digital. Tiket ini dapat diunduh (download), diambil tangkapan layarnya (screenshot), atau dicetak (print). Tiket antrean ini merupakan syarat wajib yang harus ditunjukkan saat pengambilan barang.
Syarat dan Ketentuan Pengambilan Sembako KJP 2025
Untuk memastikan kelancaran proses pengambilan sembako, penerima KJP diwajibkan memenuhi beberapa syarat dan mematuhi ketentuan yang berlaku:
- Dokumen Wajib: Penerima harus membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu KJP asli, yang datanya harus sesuai dengan yang didaftarkan secara online.
- Saldo KJP yang Memadai: Pastikan saldo pada Kartu KJP mencukupi untuk transaksi pengambilan sembako.
- Batasan Usia Pendamping: Tidak diperbolehkan membawa anak kecil di bawah usia 12 tahun ke lokasi pengambilan untuk menghindari keramaian dan menjaga ketertiban.
- Waktu Pendaftaran Online: Pendaftaran antrean online dapat diakses setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB.
- Jadwal Pengambilan Barang: Pengambilan sembako dilakukan H+1 setelah tanggal registrasi pendaftaran dan perolehan nomor urut antrean online.
- Validitas Antrean Online: Nomor antrean online hanya berlaku untuk lokasi pengambilan yang tertera pada tiket dan hanya berlaku untuk satu kali pengambilan per hari.
- Jam Operasional Pengambilan: Pengambilan barang dapat dilakukan pada pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, namun tetap disesuaikan dengan ketersediaan stok di lokasi.
Bantuan dana pendidikan Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus) merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung pendidikan pelajar berusia 6 hingga 21 tahun. Program ini secara khusus menyasar pelajar yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu. KJP Plus bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak di Jakarta memiliki akses yang setara terhadap pendidikan, terlepas dari latar belakang ekonomi keluarga.
Berdasarkan informasi dari Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta, besaran dana KJP Plus bervariasi sesuai jenjang pendidikan:
SD/SDLB/MI: Dana personal sebesar Rp 250 ribu per bulan. Tambahan SPP untuk sekolah swasta sebesar Rp 130 ribu per bulan.
SMP/SMPLB/MTs: Dana personal sebesar Rp 300 ribu per bulan. Tambahan SPP untuk sekolah swasta sebesar Rp 170 ribu per bulan.
SMA/SMALB/MA: Dana personal sebesar Rp 420 ribu per bulan. Tambahan SPP untuk sekolah swasta sebesar Rp 290 ribu per bulan.
SMK: Dana personal sebesar Rp 450 ribu per bulan. Tambahan SPP untuk sekolah swasta sebesar Rp 240 ribu per bulan.
PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat): Dana personal sebesar Rp 300 ribu per bulan.
Aturan Penggunaan Dana KJP Plus
Dana KJP Plus memiliki aturan penggunaan yang ketat dan hanya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan siswa. Beberapa item yang dapat dibeli menggunakan dana KJP Plus meliputi:
Buku tulis, buku gambar, buku pelajaran, dan buku pelajaran penunjang.
Alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus, dan rautan.
Alat gambar seperti berbagai jenis penggaris, pensil warna, spidol, cat/kertas warna, buku/kertas gambar, dan jangka.
Alat dan atau bahan praktik.
Seragam sekolah dan kelengkapannya, sepatu dan kaos kaki sekolah, serta pakaian olahraga sekolah.
Tas sekolah.
Kudapan bergizi.
Alat bantu penglihatan (kacamata) dan alat bantu pendengaran.
Kalkulator scientific dan USB flashdisk sebagai alat simpan data.
Seragam pramuka dan kelengkapannya.
Pembayaran kegiatan ekstrakurikuler yang tidak dibiayai oleh Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Komputer atau laptop.
Dengan adanya sistem registrasi online untuk pengambilan sembako dan detail penggunaan dana KJP Plus yang jelas, diharapkan bantuan ini dapat tersalurkan secara lebih efektif dan tepat sasaran, mendukung kelancaran pendidikan bagi para pelajar di Jakarta.
Berita Terkait
-
Kumpulan Link Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini: Siapa Cepat, Dapat Rp377 Ribu!
-
6 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Klaim Gratis hingga Rp435 Ribu! Siapa Cepat Dia Dapat
-
Update Link Saldo DANA Kaget Hari Ini 11 Juni 2025: Uang Cair tanpa Ribet, Tinggal Klik!
-
Link Saldo DANA Kaget untuk Beli Token Listrik Hari Ini, Rp354.000 Cair Cuma dari Rebahan
-
5 Link Saldo Dana Kaget Gratis Hari Ini, Dapatkan hingga Rp543.000 Tanpa Misi Ribet!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor