News / Metropolitan
Rabu, 17 September 2025 | 10:25 WIB
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
Baca 10 detik
  • Demonstasi massa ojol di Jakarta ternyata tak diikuti oleh semua komunitas. 
  • Seperti halnya Komunitas URC yang tidak ikut serta dalam demonstrasi pada hari ini. 
  • Dalih URC, demonstrasi yang diinisiasi komunitas Garda bukan berasal dari pengemudi ojol. 
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Ternyata tidak semua komunitas pengemudi ojek online (ojol) yang ikut turun ke jalan pada hari ini. Salah satunya adalah Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC) di Jakarta Selatan yang emoh ikut demonstrasi yang bakal digelar di Gedung Kementerian Perhubungan dan DPR/MPR RI, Rabu.

Ketua Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC), Hasanah mengeklaim jika massa yang hendak menggelar demonstrasi itu bukan berasal dari pengemudi ojol. 

Diketahui, aksi demonstrasi itu diinisiasi oleh Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia

"Tidak itu bukan kami, itu Garda," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).

Tak seperti Garda, Hasanah mengeklaim komunitasnya yang benar-benar beranggotakan pengemudi ojol dan memiliki identitas. 

"Mereka bukan murni ojol sejati, seperti kita URC," klaimnya. 

Terpisah, anggota URC Jaksel, Dimas menyebut perbedaan lainnya dengan Garda yakni sejumlah tuntutan yang akan disampaikan mereka. Salah satunya yakni terkait potongan tarif dalam aplikasi.

"Kalau Garda kan memperjuangkan potongan 10 persen hingga memperjuangkan status driver menjadi karyawan. Tapi opini 10 persen ini kami anggap kurang pas dan kami menganggap 20 persen lebih pas," ujarnya saat dihubungi terpisah. 

Dimas menilai potongan 20 persen itu terbilang wajar lantaran aplikator akan menggunakannya untuk keuntungan pelanggan dan pengemudi.

Baca Juga: Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!

Dia mengaku sebagai mitra telah menerima sejumlah keuntungan yang diberikan aplikator.

Ilustrasi demo driver ojol  di Jakarta. (Suara.com/Yaumal)

"Benefit untuk driver seperti asuransi jiwa, diskon membeli sembako, diskon servis motor dan sebagainya," tambahnya.

Kemudian, dia juga tidak setuju dengan adanya tuntutan status pengemudi menjadi karyawan lantaran sebagai mitra sudah terbilang sesuai.

"Status mitra itu sudah pas karena waktu fleksibel, semakin kita rajin narik semakin besar pendapatan. Sedangkan menjadi pekerja nantinya pasti terikat karena ada kontraknya," ucapnya.

Sebanyak 3.000 pengemudi ojol telah menjadi bagian komunitas URC Jakarta Selatan.

Demo Ojol Garda

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyebutkan bahwa gedung Kementerian Perhubungan dan DPR/MPR RI menjadi sasaran lokasi unjuk rasa para pengemudi ojek daring (online/ojol) pada siang nanti.

Menurut informasi, ribuan pengemudi ojol mengusung sekitar tujuh tuntutan. Salah satunya agar RUU Transportasi Online masuk pada Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.

Kemudian, potongan aplikator 10 persen, regulasi tarif antarbarang dan makanan, audit investigasi potongan lima persen yang telah diambil oleh aplikator serta meminta Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.

Load More