Suara.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendorong pemanfaatan bahan bakar bioetanol di sektor transportasi. Guna meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan.
"Bisa dikatakan kita sudah sukses di biosolar karena sekarang sudah di B35 dan segera ke B40, tapi ini saja tidak cukup. Transisi energi atau transformasi energi belum selesai, kita masih bergantung pada bahan bakar fosil. Oleh karena itu harus dilengkapi oleh bioetanol ini," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam di Jakarta, Selasa (16/7).
Bob menjelaskan bahwa di beberapa negara, penggunaan bahan bakar etanol sudah umum, seperti E10 dan E20 di Amerika Serikat.
Mesin-mesin Toyota juga sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa menggunakan campuran bahan bakar tersebut tanpa memerlukan perubahan spesifikasi signifikan.
Toyota berharap bioetanol bisa menjadi salah satu pilar utama dalam transisi menuju penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
Bob mengemukakan bahwa meskipun saat ini Indonesia belum memproduksi etanol secara massal, pemenuhan kebutuhan jenis bahan bakar ini bisa dipenuhi dengan impor.
"Kita bisa melakukan impor tapi di-trade off dengan ekspor. Jadi, sebenarnya membuka peluang bagi ekonomi kita untuk tumbuh dengan adanya etanol ini dengan melakukan trade off," kata Bob.
"Makanya kita segera komunikasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, bahwa ini bisa trade off dengan negara lain," kata dia.
Dalam upaya mendukung penggunaan bioetanol di sektor transportasi, Toyota menyiapkan kendaraan berbahan bakar fleksibel (flex fuel vehicle/FFV).
Baca Juga: Toyota Pamerkan Jajaran Produk Elektrifikasi di GIIAS 2024
Apa Itu FFV
FFV adalah mobil yang dirancang dapat menggunakan campuran bensin dan bahan bakar alternatif, seperti etanol.
Kendaraan ini memiliki mesin yang dapat beroperasi dengan berbagai kombinasi bensin dan etanol atau etanol 100 persen, yang menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca selama pembakaran.
Teknologi FFV antara lain diterapkan pada mobil konsep Kijang Innova Zenix Hybrid FFV.
Kendaraan konsep ini menggunakan motor listrik yang dipadukan dengan mesin pembakaran dalam berbahan bakar etanol, sehingga lebih ramah lingkungan.
Mobil konsep Kijang Innova Zenix Hybrid FFV dapat menggunakan etanol yang berasal dari tebu, sorgum, jagung, singkong, dan sebagainya tergantung pada ketersediaan sumber daya di wilayah setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
Terkini
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga 7 Seater Pajak Murah dan Perawatan Mudah
-
Harga Beda Tipis: Mending Daihatsu Rocky Bekas atau Suzuki SX4 Generasi Ketiga?
-
Daftar SUV Bekas di Bawah Rp 160 Juta yang Masih Layak Diburu
-
SUV Listrik Chery J6T Resmi Meluncur, Tampil Lebih Maskulin dan Modern
-
Daftar Mobil Bekas yang Bisa Jadi Pilihan Mobil Pertama dengan Harga Terjangkau
-
Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
-
5 Rekomendasi Motor Listrik yang Pakai Baterai Detachable, Bisa Dicopot Tak Repot Ngecas
-
Suzuki Satria F150 Pertahankan Status Legenda Underbone dengan Desain Baru
-
5 Mobil Bekas Kecil Terbaik Selain Suzuki S-Presso, Irit Bensin dan Mesin Bandel
-
5 Mobil Tahun Muda Harga 150-200 Juta Irit BBM, Cocok Pergi untuk Lintas Provinsi