Suara.com - Dalam mendukung pemerintah untuk implementasi 6 pilar pelayanan primer pada transformasi kesehatan, berbagai perusahaan alat-alat kesehatan ikut berpartisipasi.
Salah satunya PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). Sebagai salah satu mitra distribusi alat-alat kesehatan PT Balaraja Metalindo (Balmed), IRRA berpartisipasi dalam program tersebut melalui penyediaan alat antropometri set.
“Kami mendukung kepedulian dan partisipasi Balmed dalam program implementasi pelayanan primer, khususnya dalam pilar teknologi kesehatan. Hal ini sejalan dengan filosofi perusahaan kami, yang mengusung tagline sebagai perusahaan penyedia alat-alat kesehatan medis yang berteknologi tinggi," ujar Direktur Utama IRRA, Heru Firdausi Syarif, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Kementerian Kesehatan sendiri, kini fokus menetapkan arah pembangunan kesehatan yang menitikberatkan pada kesadaran masyarakat mencegah terjadinya penyakit. Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai upaya di tingkat puskesmas dan posyandu untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi, termasuk juga mencegah terjadinya stunting.
“Secara agresif, Indonesia akan menargetkan penurunan angka kematian ibu menjadi 70 kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada 2030. Selain itu untuk mencegah bayi mengalami stunting setelah lahir, diperlukan pengukuran rutin menggunakan antropometri," tambahnya.
Pada 2019, baru 25.177 puskesmas yang memiliki antropometri kit, pada 2020, ketika tejadi pandemi Covid-19, kebutuhan antropometri kit baru terpenuhi di 1.823 posyandu.
Pada 2021, jumlah posyandu yang memiliki antropometri kit menjadi 16.936 dan pada 2022 sudah terisi di 34.256 posyandu. Tahun ini, pemerintah menargetkan alat tersebut sudah masuk dan memenuhi kebutuhan di 127.033 posyandu, dan pada 2024 pada 81.512 posyandu.
Juli 2023, IRRA telahmendistribusikan antropometri set ke seluruh Indonesia. Alat ini digunakan untuk mengukur panjang bayi dan berat badan bayi, sehingga dapat diketahui apakah bayi dan balita tersebut memperoleh asupan gizi yang cukup berimbang sesuai usianya dan sebagai upaya deteksi dini stunting.
“Dengan telah diterimanya produk kami, kami harap, perusahaan kami secara positif dapat meningkatkan keberhasilan program kesehatan masyarakat, terkhusus bagi para bayi dan anak, sehingga secara keseluruhan mampu mencegah terjadinya stunting pada anak dan secara jangka panjang turut membantu pemerintah meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa,” ujar Herry Cuaca, Direktur Balmed, yang merupakan principal IRRA dalam produk antropometri kit.
Baca Juga: Cara Klaim Alat Kesehatan Gratis dari BPJS Kesehatan: Kacamata, Alat Bantu Dengar hingga Kruk
Menurut World Health Organization/WHO, stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh terjadinya infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang. Stunting ditandai dengan kondisi panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar.
Secara terpisah, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Irma Ardiana, MAPS, mengemukakan dalam hal kebijakan penyediaan antropometri, BKKBN memastikan setiap posyandu memiliki antropometri set yang memenuhi standar.
BKKBN turut mengawasi penyediaan barang sesuai dengan standar, antara lain memiliki TKDN tinggi, perusahaan juga mampu berkompetisi melalui katalog sektoral, memberikan jaminan dan layanan kalibrasi, serta menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Kami juga memantau agar kader-kader di posyandu sudah menerima pelatihan penggunaan antropometri digital, dalam kaitan menjaga pertumbuhan bayi dan balita. Sementara proses pengukurannya didampingi oleh tenaga terlatih dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),” jelas Irma.
Berita Terkait
-
Jayamas Medica Industri Agresif Jajaki Kemitraan Strategis dengan Pemain Global
-
Melihat Ragam Teknologi Kesehatan Terbaru di Indonesia Hospital Expo
-
Alat Kesehatan Buatan Lokal Masih Jarang Digunakan di Indonesia, Kemenkes Ungkap Alasannya
-
Bantu Tekan Angka Stunting, Mahasiswa UGM Ciptakan Biskuit Bergizi Tinggi
-
Dukung Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri, Menkes Minta Produsen Gunakan Komponen Lokal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence