Suara.com - Menjelang peringatan kemerdekaan Indonesia, masyarakat mulai mempersiapkan berbagai perayaan yang mencerminkan pencapaian dan harapan masa depan. Namun, di tengah semangat perayaan tersebut, tantangan dalam kualitas pendidikan, ekonomi, dan penegakan hukum masih menyelimuti negara ini.
Penulis buku “Menata Negara Indonesia: Dalam Bingkai Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945”, Dr. H. Irmanjaya Thaher, S.H., M.H., mengungkapkan perlunya rekonstruksi dalam menghadapi situasi yang terus berubah.
“Pancasila perlu dihidupkan kembali yang dituangkan dalam pembukaan dan isi UUD 1945, sehingga kita harus kembali ke kiprahnya, bernegara dengan berada di jalur konstitusi 1945,” katanya dalam acara bedah buku pada 20 Juli 2024.
Sementara, dalam hal kesejahteraan, Irmanjaya berpendapat bukan angka-angka kemajuan ekonomi yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan sebuah negara. Namun, bagaimana menghilangkan kemiskinan, meningkatkan dan pemerataan kesejahteraan rakyat indonesia seperti yang tersirat dalam UUD 1945.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak akademisi dan ahli hukum yang membahas berbagai keresahan terkait pendidikan dan penegakan hukum di Indonesia. Dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045, penting untuk memastikan bahwa pendidikan dan penegakan hukum terus ditingkatkan agar Indonesia tidak menjadi “penonton” dalam perkembangan global dan kemajuan teknologi.
Dalam rangka mengejar visi Indonesia Emas 2045, yang menekankan konsep “welfare for all” atau kesejahteraan untuk semua, setiap kebijakan dan tindakan negara harus dirancang untuk memastikan bahwa seluruh rakyat merasakan manfaatnya. Salah satu aspek krusial dari pencapaian visi tersebut adalah peningkatan kualitas pendidikan.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam sektor pendidikan yang harus segera ditangani. Data kemiskinan juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan peningkatan angka kemiskinan dari 2019 hingga 2023.
Di sisi lain, penegakan hukum di Indonesia juga mendapat sorotan tajam, dengan survei Lembaga Survey Indonesia Oktober 2023 menunjukkan bahwa penegakan hukum di Indonesia dianggap buruk dan sangat buruk. Kesenjangan ini menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh dari cita-cita founding fathers dan memerlukan upaya signifikan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Mahkamah Konstitusi 2015, Dr. H. Hamdan Zoelva, S.H., M.H menyampaikan sambutannya, mendukung pernyataan Dr. Irmanjaya bahwa semakin tinggi masyarakat dengan pendidikan maka terbuka peluang menjadi negara maju.
“Sebuah negara maju pasti berpendidikan tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, semakin besar peluang negara tersebut untuk menjadi maju. Oleh karena itu, penerapan hukum yang benar juga penting agar pemahaman masyarakat tentang hukum semakin baik dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” kata Dr. Hamdan.
Baca Juga: Ramai-ramai Maju di Pilkada 2024, Berikut Ini Daftar Nama 7 ASN di Jabar Tinggalkan Jabatan
Dr. Hamdan Zoelva juga menekankan pentingnya peran penentu kebijakan, seperti presiden dan DPR, dalam memajukan kualitas pendidikan.
“Tugas terbesar ada pada penentu kebijakan, yaitu presiden dan DPR. Mereka memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Buku Romantis yang Siap Bikin Hari Jadi Manis, Yuk Baca!
-
Bedakan Persepsi dan Fakta tentang Orang Sulit, Jangan Keliru Beri Label!
-
Selain Filosofi Teras, Ini 4 Rekomendasi Buku Karya Henry Manampiring!
-
Ajari Arti Kehilangan, Ini 4 Rekomendasi Buku untuk Berdamai dengan Takdir
-
Journaling: Kegitan Seru untuk Menjangkar Kenangan dan Sarana Nostalgia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence