Suara.com - Bagi pencinta olahraga tinju pastinya sudah tidak asing mendengar nama Daud Yordan. Ya, Daud Yordan saat ini masih menjadi petinju terbaik di Indonesia.
Segudang prestasi telah ditorehkan petinju kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 itu, dan mengharumkan nama Indonesia di pentas tinju dunia.
Teranyar, Daud Yordan merebut sabuk juara dunia kelas ringan super IBA pada 17 November 2019 lalu. Kala itu, ia menang TKO atas petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena.
Kesuksesan itu membuat Daud Yordan menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda.
Sebelumnya ia menjadi juara dunia di kelas bulu dan ringan versi badan tinju IBO.
Perjuangan Daud Yordan menuju tangga juara dunia tidaklah semudah yang dibayangkan. Ia memulai karier dari tinju amatir.
Hampir 10 tahun lamanya ia menggeluti dunia tinju amatir, sebelum debut profesional pada 25 Agustus 2008, melawan Anshori Anhar Pitulay dan menang TKO ronde pertama.
"Kalau mau terjun ke dunia tinju, memang alangkah baiknya dimulai dari tinju amatir," kata dia dalam talkshow bertajuk Mahkota Boxing Show With Daud Yordan yang diunggah akun YouTube, Mahkota Promotions.
"Karena tinju amatir, lebih banyak mengajarkan bagaimana berkompetisi, speed, dan teknik. Pengalaman dari amatir inilah yang bisa dibawa ke tinju profesional."
Baca Juga: Jalani Ramadan Ditengah Pandemi Covid-19, Ahsan Ingin Khatamkan Al Quran
"Itulah yang terjadi pada petinju-petinju hebat di dunia, walaupun ada juga beberapa petinju yang mematahkan stigma itu," sambungnya.
Mulai dari Usia Dini
Secara khusus, Daud Yordan memberikan saran kepada orang-orang yang ingin berkarier di dunia tinju, memulai latihan dari usia dini.
Menurutnya, dengan belajar dari usia dini akan bisa mematangkan teknik dari seorang petinju.
"Alangkah baiknya mulai dari usia dini, menginjak sekolah kelas 6 SD, sudah bisa bergelut ke olahraga, khususnya tinju," tutur Daud.
"Lebih belia lebih efektif. Karena menyaring ilmu-ilmu dari usia dini jauh lebih baik," lanjutnya.
Tag
Berita Terkait
-
Jessie Vargas: Pukulan Manny Pacquiao Tak Kehilatan
-
Tinju Dunia: Manny Pacquiao vs Mikey Garcia, Vargas Jagokan Pacman
-
Tak Mau Kalah dari Mike Tyson, Evander Holyfield Umumkan Kembali Naik Ring
-
Promotor Tolak Duel Fury vs Wilder Tanpa Penonton, Alasannya karena Uang
-
Tinju Dunia: Pernah Pukul KO, Danny Williams Tantang Rematch Mike Tyson
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Marquez vs Rossi: Gelar Seimbang, Era Baru Telah Tiba! Siapa Raja MotoGP Sesungguhnya?
-
Campus League Diluncurkan, Futsal Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan
-
MotoGP Mandalika Diproyeksi Bawa Dampak Ekonomi Rp4,8 Triliun
-
Timnas Basket Indonesia Pangkas Skuad: 6 Pemain Dicoret!
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung