Suara.com - Selagi jantung masih berdetak, perjuangan dalam hidup tak akan pernah berakhir. Mungkin itulah frasa yang cocok menggambarkan kondisi Jorge Lorenzo.
Setelah pensiun sebagai pebalap MotoGP pada 2019 lalu, Lorenzo mengakui hidupnya tetap tak jauh-jauh dari kata "kerja keras" dan "persaingan".
Jika dahulu Lorenzo harus bersaing dengan rival-rivalnya demi meraih kemenangan, kini sosok lawan yang dihadapi rider Spanyol itu cukup berbeda.
Saat masih aktif membalap, Lorenzo dikenal sebagai salah satu rival terkuat dari Valentino Rossi. Namun kini, sebagai pebalap penguji, lawan Lorenzo tak lagi sesama rider, melainkan waktu.
Ya, pekerjaan sebagai pebalap penguji mewajibkan Lorenzo menemukan setelan motor yang tepat dan berguna untuk kemajuan pebalap di tim.
“Tentu, ada rasa yang hilang ketika Anda menang, sekarang rival saya adalah stopwatch," kata Jorge Lorenzo dikutip dari Crash, Kamis (8/10/2020).
"Pada akhirnya Anda tidak dapat memiliki semuanya dalam hidup ini, Anda harus memilih dan ini adalah yang terbaik bagi saya sekarang," tambahnya.
Lorenzo bertugas sebagai pebalap penguji di Yamaha. Dia sudah kembali menunggang motor setelah lama absen akibat pandemi virus Corona.
Namun, X-Fuera--julukan Lorenzo--belum sempat menjajal motor terbaru Yamaha. Pada tes MotoGP di Portimao, Portugal, Lorenzo masih memakai motor Yamaha versi 2019.
Baca Juga: Begini Komentar Rossi Soal Trek Portimao Usai Rampungkan Tes MotoGP
“Beberapa pekan lalu saya berbicara dengan [manajer tim Yamaha, Massimo] Meregalli dan dia bilang saya akan mengendarai motor baru," kata Lorenzo.
"Tetapi beberapa jam lalu saya lihat ke garasi dan saya akan naik [motor] 2019," tandasnya.
Berita Terkait
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Kedatangan logistik MotoGP Mandalika 2025
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
Viral Rombongan Klub Motor Stop Bus di Turunan, Pahami Aturan Touring Ini atau Siap-Siap Dipidana
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar