Suara.com - Jumlah ekspor jam tangan mewah buatan Swiss per bulan mengalami penurunan paling rendah dalam lima tahun terakhir saat mata uang franc terus menguat dan ekspor jam tangan cerdas Apple Watch terus naik.
Ekspor jam-jam tangan Swiss turun 8,9 persen menjadi 1,71 miliar franc (sekitar Rp25,3 triliun) pada Mei, demikian diungkapkan federasi industri jam tangan Swiss, Kamis (18/6/2015). Itu adalah angka paling rendah sejak November 2009 dan berarti bahwa dalam lima bulan pertama 2015 ekspor arloji mewah turun 0,3 persen.
Produsen arloji Swiss kini sedang berjuang menyesuaikan harga ketika mata uang franc terus menguat terhadap euro. Di saat yang sama, Apple mengumumkan akan mengirim jam-jam tangan cerdasnya ke sejumlah negara di dunia, termasuk Swiss, pada pekan depan. Itu artinya toko-toko ritel harus mengurangi pasokan jam tangan mewah Swiss untuk menampung dan mengurangi persaingan dengan Apple Watch
"Ekspor jam tangan ke AS, khususnya di segmen harga murah, juga terkena dampak negatif dari peluncuran Apple Watch," kata Patrik Schwendimann, analis dari Zuercher Kantonalbank, Swiss.
Menurut dia pangsa pasar jam tangan AS tahun ini akan naik hanya satu digit dalam persentase, turun dari 2014 silam yang naik 6 persen.
Pada Mei kemarin ekspor jam tangan mewah ke AS turun 14 persen, sementara di Hong Kong turun 34 persen, pasar tempat warga Cina berburu jam tangan mewah karena pajaknya yang kecil.
Alasan lain turunnya pasar AS, jelas Bloomberg, karena wisatawan Asia kini lebih memilih Eropa sebagai tujuan wisata mengingat mata uang dolar terus menguat sementara euro lebih bersahabat terhadap mata uang-mata uang Asia.
Adapun Cie. Financiere Richemont SA, pemilik merek Cartier, sudah menurunkan harga jam-jam tangannya di Hong Kong dan di area bermata uang dolar AS. Sementara LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE, pemilik TAG Heuer, memangkas harga hingga 13 persen di Hong Kong sejak Maret kemarin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
14 Kode Redeem FC Mobile 17 September 2025: Dapatkan Paket Lengkap Kiper Tangguh Oliver Kahn
-
34 Kode Redeem FF 17 September 2025, Temukan Outfit Panda hingga Skin Scar Megalodon Alpha
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!