Suara.com - Cucu dari generasi yang hidup saat ini tak akan lagi bisa melihat binatang-binatang raksasa seperti gajah, harimau, dan singat di alam liar. Mereka hanya akan mempelajari binatang-binatang buas itu seperti kita belajar tentang dinosaurus di dalam buku pelajaran.
Ramalan ini merupakan hasil penelitian para empu biologi dan konservasi dunia dalam studi mereka yang diterbitkan dalam jurnal BioScience edisi 27 Juli, sepekan lalu.
Mereka meramalkan bahwa binatang-binatang terbesar yang saat ini tersisa di Bumi akan punah pada 2100, jika tak ada langkah pencegahan signifikan yang diambil oleh dunia.
"Semakin menipisnya keragaman hayati dan fauna raksasa, secara khusus, adalah sebuah masalah yang ada di depan kita dan mungkin lebih mendesak dari perubahan iklim," kata Peter Lindsey, kordinator inisiatif konservasi singa pada organisasi Panther, yang terlibat dalam studi itu.
Dalam studinya para ilmuwan itu mengatakan bahwa perburuan ilegal dan ekspansi pemukiman manusia telah menyebabkan berkurangnya populasi badak dan gajah; mendesak kucing-kucing raksasa ke wilayah yang lebih sempit; dan memicu antara manusia dengan binatang-binatang liar.
Tetapi dampak global terhadap hewan-hewan raksasa dari tren-tren ini sukar dipetakan, demikian kata Lindsey. Untuk melihat gambaran besarnya para ilmuwan kemudian membuat katalog berisi daftar spesies yang terancam punah di enam benua di dunia, termasuk daftar spesies yang terancam punah dalam daftar IUCN.
Setelah menganalisis daftar itu, para ilmuwan melihat tren yang mengerikan. Sekitar 59 persen dari spesies karnivora besar - yang bobotnya di atas 15kg - seperti harimau dan 60 persen dari herbivora raksasa seperti badak putih dan gorila dataran rendah, bisa lenyap dari Bumi dalam waktu dekat.
"Kami melihat ada risiko lenyapnya sebagian besar spesies paling ikonik di dunia di akhir abad ke-22," tulis para ilmuwan dalam studi mereka.
Mereka mengatakan bahwa risiko paling besar ada di kawasan Sub-sahara Afrika dan Asia Tenggara. Di dua kawasan ini sebagian besar binatang raksasa berdiam.
"Sudah saatnya kita memikirkan untuk melestarikan mereka, karena penurunan jumlah dan habitat mereka berlangsung sangat cepat," kata William Ripple, ekolog dari Oregon State University yang memimpin penelitian itu. (Live Science)
Berita Terkait
-
Zodiak Leo Itu Orangnya Seperti Apa? Ini Alasan Mereka Selalu Jadi Pusat Perhatian
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Polisi Gulung Jaringan Penjual Kulit Harimau Sumatera, Pelaku Utama Dibekuk di Nagan Raya
-
Belum 1 Detik Lawan Arab Saudi, Patrick Kluivert Senang Nih Dengar Kabar Buruk dari Irak
-
Kronologis Indonesia Dibawa Malaysia saat Kena Hukuman FIFA
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
-
Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!