Suara.com - Iran menjadi negara pertama yang secara resmi melarang game Pokemon Go. Otoritas Iran mengatakan, "kekhawatiran akan isu keamanan" menjadi alasan pelarangan tersebut.
Adalah Dewan Tinggi Ruang Virtual Iran, lembaga yang mengawasi aktivitas online warga Iran, yang melarang penggunaan game smartphone yang sedang populer tersebut.
Pokemon Go kini sudah ada di lebih dari 35 negara. Lansiran BBC, beberapa "gamer" di Iran mengaku bisa mengakses dan memainkan game tersebut meski ada pembatasan penggunaan internet bagi warga Iran.
Ada sejumlah laporan yang menyebutkan, Pokemon Go juga cukup menjadi sorotan di kalangan warga. Di sosial media, banyak pula netizen Iran yang membicarakan soal aktivitas menangkap Pokemon di sekitar lingkungan mereka.
Beberapa, seperti seorang pengguna Twitter pemilik akun @narges, berkicau soal bagaimana mereka harus ekstra hati-hati saat bermain Pokemon Go di jalanan. Pasalnya, mereka bisa saja dipergoki oleh "gasht crshad", polisi moral Iran, yang kerap berpatroli.
"Cukup sulit untuk berada di jalanan dan terfokus untuk berburu Pokemon dan waspada akan keberadaan "gasht crshad" yang bisa saja mengejar saya. Hidup jadi sulit," gurau @narges.
Memang, banyak cerita yang muncul menyusul popularitas Pokemon Go hampir di seluruh penjuru dunia. Beberapa waktu lalu, seorang remaja berusia 18 tahun di Guatemala, tewas ditembak pada 22 Juli lalu saat sedang berburu Pokemon.
Otoritas Iran mengatakan, status pelarangan Pokemon Go di Iran akan tergantung pada seberapa besar kerjasama dari pihak pengembang game. Namun, seperti dilansir Kantor Berita Mehr, tidak disebutkan kerja sama apa yang dimaksud.
Dewan Tinggi Ruang Virtual dibentuk oleh Pemimpin Agung Iran saat ini, Ayatollah Ali Khamenei. Dewan tersebut mengeluarkan sebuah aturan yang diklaim melindungi warga Iran dari bahaya penyebaran teknologi informasi dan komunikasi, terutama jaringan internet dan perannya dalam kehidupan pribadi dan sosial. (Independent)
Tag
Berita Terkait
-
Pokemon GO Tunjukkan Inovasi Teknologi AR untuk Dorong Gaya Hidup Aktif dan Sehat
-
Mengenal Komunitas Jogja Raid Hunter: Dari Berburu Pokemon hingga Bangun Persahabatan
-
Cara Dapatkan Koleksi Pokmon Legendaris di Pokmon GO
-
Seru Banget! Kolaborasi McDonald's dan Pokemon Go Hadirkan Pengalaman Menarik untuk Pelanggan
-
Melihat Serunya Para Trainer Bertanding di Pokemon World Championship
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi
-
Game Tomb Raider 2013 Siap Meluncur ke iOS dan Android pada Februari 2026
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia