Suara.com - Julian Assange, pendiri situs pembocor rahasia negara, Wikileaks, dikabarkan bersedia diekstradisi ke Amerika Serikat. Keputusan itu dipertimbangkan setelah Presiden Barack Obama memberikan pemotongan masa hukuman bagi Chelsea Maning, mantan tentara AS yang pernah membocorkan rahasia militer kepada Wikileaks.
Assange sejak 2012 berdiam di Kedutaan Besar Ekuador untuk Inggris di London. Ia berlindung di lokasi itu setelah diburu oleh penegak hukum Swedia karena dituding terlibat dalam kasus pemerkosaan. Dalam beberapa kesempatan Assange juga mengaku khawatir akan diekstradisi ke AS, untuk menghadapi dakwaan tindak pidana spionase.
Dalam pernyataannya Assange menyatakan menghargai keputusan Obama yang mengurangi hukuman Manning, eks tentara yang telah menyerahkan 700.000 dokumen, video, catatan perang, dan kabel diplomatik kepada Wikileaks. Akibat putusan Obama itu, Manning akan segera bebas.
"Karena keberanian dan determinasi Anda, yang mustahil menjadi mungkin," tulis Assange dalam pernyataan resminya.
Sebelumnya, pada 13 Januari lalu, melalui akun Twitter Wikileaks, Assange berjanji akan bersedia diekstradisi ke AS jika Obama memberikan pengampunan bagi Manning.
"Apa yang telah dikatakan Assange tak akan dicabut kembali," kata Melinda Taylor, salah satu anggota tim pengacara Assange kepada kantor berita Associated Press seperti dikutip The Guardian.
Akun Twitter Wikileaks juga menegaskan bahwa Assange akan segera pergi ke AS.
Departemen Kehakiman AS sendiri belum pernah mengumumkan tudingan atau dakwaan apa pun terhadap Assange. Tetapi departemen itu mengakui bahwa polisi federal AS (FBI) masih terus menyelidiki penerbitan informasi keamanan nasional AS yang diperoleh Wikileaks dari Manning.
"Ada potensi pelanggaran hukum kriminal federal dalam bentuk ancaman serius terhadap keamanan nasional dan penyelidikan itu masih terus berlangsung," bunyi pernyataan departemen itu tahun lalu.
Jika Assange benar-benar diekstradisi ke AS, maka ia akan berhadapan dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Donald Trump. Obama akan keluar dari Gedung Putih pada 20 Januari mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?