Suara.com - Kabar kurang sedap berhembus dari WhatsApp, di mana telah ditemukan kerentanan yang memungkinkan hacker (peretas) menginstal kode berbahaya di iPhone dan Android dengan menelpon perangkat target.
Dikutip Metro dari Financial Times, kode tersebut dapat ditransmisikan, bahkan jika pengguna tidak menjawab telepon mereka dan daftar panggilan sering menghilang.
Perwakilan WhatsApp mengatakan, serangan itu memiliki kemiripan dengan spyware yang dikembangkan untuk agen intelijen. Sekarang sedang didesak untuk segera memperbarui WhatsApp mereka.
Ada kekhawatiran bahwa perangkat lunak itu digunakan dalam upaya untuk mengakses ponsel para pegiat hak asasi manusia, termasuk pengacara yang berbasis di Inggris.
"Kami percaya sejumlah pengguna terpilih menjadi sasaran melalui Kerentanan ini oleh aktor cyber canggih. Serangan ini memiliki semua keunggulan perusahaan swasta yang dikenal bekerja dengan pemerintah untuk memberikan spyware dengan mengambil alih fungsi sistem operasi ponsel," tulis WhatsApp.
“Kami telah memberi pengarahan kepada sejumlah organisasi hak asasi manusia untuk berbagi informasi yang kami bisa, dan bekerja dengan mereka untuk memberi tahu masyarakat sipil. Perusahaan itu dikatakan memiliki pejabat rahasia di Departemen Kehakiman AS setelah menemukan kerentanan pada awal Mei," katanya.
WhatsApp mengklaim memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia dan merilis pembaruan perangkat lunak pada hari Senin (13/5/2019).
Menurut Financial Times, spyware dikembangkan oleh NSO Group, sebuah perusahaan cybersecurity dan intelijen Israel.
Dalam keadaan apa pun NSO tidak akan terlibat dalam operasi atau mengidentifikasi target teknologinya, yang hanya dioperasikan oleh badan intelijen dan penegak hukum. NSO tidak akan, atau tidak bisa, menggunakan teknologinya dengan haknya sendiri untuk menargetkan siapa pun atau organisasi manapun.
Baca Juga: Anda Pakai Smartphone Ini? Ucapkan Selamat Tinggal pada WhatsApp
Kerentanan dan dugaan serangan telah diselidiki oleh Citizen Lab, sebuah kelompok penelitian di Universitas Toronto.
"Kami percaya seorang penyerang mencoba (dan diblokir oleh WhatsApp) untuk mengeksploitasinya baru-baru ini kemarin untuk menargetkan seorang pengacara hak asasi manusia," kata laboratorium itu.
Pada hari Senin, Amnesty International mengatakan, sedang mendukung tindakan hukum terhadap Kementerian Pertahanan Israel menuntut agar mencabut lisensi ekspor NSO Group.
"NSO Group menjual produk IT kepada pemerintah yang dikenal karena pelanggaran hak asasi manusia yang keterlaluan, memberi mereka alat untuk melacak aktivis dan kritikus," ujar wakil direktur Amnesty Tech, Danna Ingleton.
Berita Terkait
-
Anda Pakai Smartphone Ini? Ucapkan Selamat Tinggal pada WhatsApp
-
Perbaikan Kesalahan Situng KPUD Hanya Andalkan Pesan WhatsApp ke KPU RI?
-
Tulisan Tangan Dokter Ini Mendadak Viral, Warganet Pusing Berjamaah
-
Wah! Lakukan Tangkapan Layar di WhatsApp Bakal Dipersulit
-
Waduh, WhatsApp, Facebook, dan Instagram Down Lagi!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Background Aurora, Hasil Realistis
-
Perplexity Rilis AI Comet Gratis untuk Semua Pengguna
-
Viral Pejabat Polisi Kedapatan Nenteng iPhone 17 Pro Max, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
-
Honor Magic 8 dan Magic 8 Pro Siap Meluncur, Dilengkapi Sensor Kamera "Maple Merah"
-
18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
-
Segera Debut 8 Oktober, Realme 15 Pro Game of Thrones Bawa UI Khusus
-
26 HP dan Tablet Xiaomi Ini Segera Nikmati Fitur Hyper Island di HyperOS 3
-
Tutorial Membuat Situs Web Berita dalam 12 Langkah Sederhana
-
7 Sim Racing Games Terbaik untuk Pencinta Balapan: Grafis Realistis, Virtual Imersif
-
Biznet Garap Proyek Kabel Laut BNCS-2, Siapkan Internet dari Jawa hingga Sulawesi