Suara.com - Seorang ilmuwan yang fokus meneliti laut dalam menemukan bangkai pauus yang ditemukan sedang dimakan beramai-ramai oleh hewan unik ini.
Video penelitian yang dibagikan pada hari Rabu (16/08/2019) menampakkan paus laut dalam yang sedang dimakan oleh beberapa spesies unik gurita berwarna ungu, ikan, kepiting dan bahkan cacing.
"Makan malam disajikan. Apakah kita punya cacing pemakan tulang?" kata ilmuwan yang tergabung dalam NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).
Video penampakan betapa kejamnya laut dalam ini berhasil menarik lebih dari 3 juta penonton hanya dalam waktu 3 hari saja.
Penelitian dilakukan menggunakan Nautilus, kapal penelitian laut dalam yang sedang menyelesaikan misi ilmiahnya tahun ini.
Ekspedisi penelitian tersebut merupakan proyek gabungan antara ilmuwan yang berada di Ocean Exploration Trust (OET) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Bangkai paus yang membusuk diduga merupakan bangkai dari salah satu paus bungkuk.
Hewan tersebut diprediksi mempunyai ukuran 3 hingga 5 meter ketika mati.
Masih belum jelas bagaimana paus bungkuk tersebut mati, namun ia berhasil menyuguhkan bagaimana rakusnya hewan laut dalam ketika makhluk jumbo mati di sana.
Baca Juga: LIPI Segera Ungkap Pemicu Kematian Massal Ikan Laut Dalam di Ambon
Bangkai paus bungkuk tersebut ditemukan pada kedalaman 3.240 meter di bawah laut, tepatnya sekitar 2 kilometer dari gunung bawah laut Davidson Seamount.
Tempat tersebut dijuluki "oasis bawah laut" di mana lebih dari 60 ribu spesies hidup di sekitarnya.
Davidson Seamount yang terletak di lepas pantai California, Amerika Serikat, mempunyai tinggi 2.280 meter dan merupakan salah satu gunung bawah laut terbesar di dunia.
Masih belum jelas spesies gurita apa yang telah memakan paus bungkuk tersebut, namun yang membuat unik adalah warna ungu dan mata sipit mereka mengingatkan kita pada "alien".
Dikutip dari Huffington Post, fenomena di atas ada kaitannya dengan "whale fall" atau "paus jatuh".
Berita Terkait
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Ribuan Ilmuwan Geruduk Kantor Presiden, Tegaskan Kalau Perubahan Iklim Masalah Nyata!
-
Ilmuwan Buat Chip 6G Pertama di Dunia, Potensi Kecepatan Internet Tembus 100 Gbps
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
-
Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!