Suara.com - Penjelajah Mars, Curiosity, milik NASA baru-baru ini diberi tugas yang cukup berat. Robot penjelajah itu melakukan percobaan yang disebut "wet chemistry" untuk kedua kalinya pada 24 September lalu.
Setelah mengambil sampel dari permukaan Mars, sampel tersebut dimasukkan ke dalam pelarut khusus yang dapat membantu Curiosity mengidentifikasi molekul organik yang mengandung karbon.
Tim misi Curiosity melakukan percobaan ini karena robot penjelajah tersebut sedang berada di daerah yang dijuluki Glen Etive, sebuah daerah yang kaya akan mineral tanah liat.
Tanah liat dinilai sangat bagus dalam melestarikan senyawa kimia dan menjadi bukti keberadaan air cair di Mars pada masa lalu.
"Kami sangat ingin menemukan daerah yang cukup menarik untuk melakukan percobaan wet chemistry. Sekarang kita berada di daerah yang memiliki bantalan tanah," ucap Paul Mahaffy dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Maryland.
Mahaffy merupakan peneliti utama instrumen Sample Analysis at Mars (SAM) yang menganalisis debu dan serbuk batuan yang dikumpulkan oleh Curiosity ketika menjelajahi Kawah Gale di Mars.
SAM memiliki 74 gelas untuk menerima sampel tersebut, yang sebagian besar disimpan dalam keadaan kering dan dipanggang dalam oven mini. Sembilan gelas diantaranya digunakan untuk percobaan wet chemistry secara khusus.
Sayangnya, hasil dari sampel yang dikumpulkan Curiosity pada September lalu tidak akan diketahui sampai tahun depan. Menurut Mahaffy, data SAM sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menelitinya.
Glen Etive sendiri berada di lereng bawah Mount Sharp. Selama melakukan perjalanan menuju Glen Etive, Curiosity mengkarakterisasi lingkungan di sekitarnya yang layak huni dan mencari tentang evolusi Mars.
Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, #RIPAlfin dan Innalillahi Jadi Trending Topic
Dilansir laman Space.com, rute yang ditempuh Curiosity menuju Glen Etive sendiri terlihat dari potret yang dibagikan Curiosity. Robot penjelajah itu seolah mengambil gambar selfie yang dirilis NASA pada pekan lalu.
Gambar yang diambil pada 11 Oktober itu terdiri dari 57 gambar yang dijadikan satu menggunakan Mars Hand Lens Imager (MAHLI), sebuah kamera sepanjang 2,1 meter yang dipasang di ujung Curiosity.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!
-
Bye-Bye Wi-Fi! 5 Tablet RAM 8GB Terbaik Dilengkapi dengan SIM Card, Kecepatan Ngebut!
-
Baru Rilis, Game Where Winds Meet Sudah Tembus 15 Juta Pemain