Suara.com - Luar galaksi menyimpan berbagai misteri. Kali ini, ilmuwan mendeteksi ada sinyal misterius dengan siklus berulang 16 hari sekali.
Ini merupakan pertama kalinya ilmuwan menemukan sebuah sinyal aneh dengan pola berulang dalam sebuah siklus yang "rapi dan stabil".
Sinyal misterius yang disebut dengan Fast Radio Bursts atau FRB ini ditangkap sebuah teleskop radio.
FRB (Fast Radio Bursts) adalah salah satu misteri kosmik yang sulit dipecahkan.
Penjelasan yang mungkin bisa diungkapkan para ilmuwan adalah sinyal ini berasal dari tiga hal.
Sumbernya bisa berasal dari hasil gelombang ledakan lubang hitam, semburan medan magnet tingkat tinggi, dan peradaban alien maju yang mencoba berkomunikasi dengan kita.
Masih terlalu dini dalam menyimpulkan bahwa sinyal ini berasal dari alien, sehingga ilmuwan masih akan mendalaminya lagi.
Beberapa orang berpendapat, itu bisa menjadi sinyal dari peradaban alien yang maju, meskipun teori itu tidak ditanggapi dengan serius.
Namun, yang membuat sinyal FRB ini unik oleh ilmuwan karena sinyal tersebut mempunyai pola pengulangan yang sangat rapi sehingga berbeda dengan FRB lainnya.
Baca Juga: 2025, Pengapalan Ponsel Layar Lipat Tembus 100 Juta Unit
Dilansir dari IFLScience, peristiwa ini dikenal sebagai "FRB 180916.J0158 + 65", sebuah sinyal misterius yang berasal dari galaksi spiral dengan jarak 500 juta tahun cahaya dari Bumi.
Penelitian menggunakan teleskop radio dari Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME), di British Columbia, Kanada.
Mereka merekam 28 semburan (Burst) antara 16 September 2018 hingga 30 Oktober 2019.
Sinyal menampilkan semburan atau Burst setiap jam atau lebih selama empat hari kemudian terdiam selama 12 hari.
Kemudian pola aktivitas yang sama akan terulang lagi, menciptakan siklus yang dikemas dengan rapi sekitar 16,35 hari.
"Kami menyimpulkan bahwa ini adalah periodisitas pertama yang terdeteksi dalam jenis apa pun dalam sumber FRB. Penemuan periodisitas 16,35 hari dalam sumber FRB secara berulang adalah petunjuk penting untuk sifat objek ini," kata ilmuwan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal arXiv (belum mengalami peer-reviewed).
Berita Terkait
-
Terkuak! Asal Muasal Penyakit Langka Jangkiti Manusia
-
Ilmuwan Temukan Virus Baru yang 90% Gen-nya Belum Pernah Diketahui
-
Belum Diidentifikasi, Ilmuwan Temukan Virus Misterius di Brasil
-
Terdampar, Paus Sepanjang 12 Meter Mati Kelaparan di Pantai Inggris
-
Ilmuwan Amerika Serikat Sebut Virus Corona Mustahil Diatasi Dokter
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
23 Kode Redeem FC Mobile 20 November 2025, Dapatkan Paket Glorious 106-113 dan Rank Up
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT