Suara.com - Para ilmuwan telah memetakan wilayah medan magnet global dari korona Matahari, bagian terluar Matahari yang tidak bisa terlihat secara langsung dari Bumi, untuk pertama kalinya.
Medan magnet ini membantu menggerakkan dan mengontrol banyak aspek perilaku Matahari, mulai dari cara plasma di sekitar Matahari dipanaskan hingga suhu ekstrem, hingga letusan Matahari yang dapat memengaruhi kehidupan di Bumi.
Pengukuran baru, seharusnya memberi ilmuwan wawasan tambahan tentang peristiwa tersebut dan pemahaman yang lebih baik tentang siklus Matahari 11 tahun, yang ditentukan oleh membalik medan magnet bintang.
Para ahli menggunakan instrumen Coronal Multi-channel Polarimeter (CoMP) di Mauna Loa Solar Observatory di Hawaii untuk melacak kemajuan gelombang Alfvén, yang bergerak di sepanjang medan magnet.
"Data yang dikumpulkan dari CoMP mengungkapkan bahwa korona Matahari penuh dengan gelombang Alfvén ini dan memberi kami tampilan terbaik yang tersedia," kata Richard Morton, fisikawan surya dari Northumbria University, Inggris, seperti dikutip Science Alert, Jumat (28/8/2020).
Hingga saat ini, para ilmuwan hanya bisa mendapatkan pengukuran reguler dan akurat dari medan magnet Matahari di tingkat fotosfer atau permukaan Matahari. Penelitian baru ini meluas hingga ke atmosfer Matahari bagian atas, yaitu korona. Dengan kata lain, ini adalah gambaran medan magnet Matahari yang jauh lebih lengkap seperti yang dipetakan oleh pengamatan gelombang Alfvén ini.
"Saya pikir ini adalah demonstrasi yang luar biasa tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan gelombang Alfvén untuk menyelidiki sifat-sifat Matahari. Prosesnya mirip dengan bagaimana ahli seismologi menggunakan gempa Bumi untuk mencari tahu seperti apa bagian dalam Bumi," tambah Morton.
Tak hanya itu, para ilmuwan pun menggabungkan data gelombang dengan informasi tentang kerapatan elektron korona untuk membangun gambaran yang lebih lengkap tentang medan magnet Matahari. Meski begitu, masih banyak yang belum diketahui manusia tentang Matahari, seperti pertanyaan misterius mengapa korona jauh lebih panas daripada permukaan. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science.
Baca Juga: Wahana Penelitian Solar Orbiter Lakukan Penyelidikan di Pusat Tata Surya
Berita Terkait
-
Awas Bahaya, NASA Selidiki Wilayah Misterius di Medan Magnet Bumi
-
Energi Angin dan Matahari Bisa Gantikan Listrik Tenaga Batubara
-
Dokter Kulit Ungkap Kesalahan Umum Saat Menggunakan Tabir Surya, Apa Itu?
-
Biji Bunga Matahari disebut Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
-
Cara Mengatasi Kulit Terbakar Matahari, Coba Andalkan 5 Bahan Rumahan Ini
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya