Suara.com - Pemberlakuan aturan PSBB kembali membuat banyak orang harus beraktivitas dari rumah dan berada di dalam ruangan. Beberapa penelitian baru menunjukkan, betapa pentingnya ventilasi dan aliran udara dalam penyebaran virus Corona (Covid-19), baik di kamar, rumah, kantor, ruang kelas, gym, kereta komuter, hingga pesawat terbang.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa beberapa sistem ventilasi pasti berfungsi lebih baik dari yang lain, sehingga sangat dianjurkan untuk tetap memakai masker penutup wajah dan membuka jendela.
Sebagian besar bukti sekarang melaporkan bahwa Covid-19 menyebar melalui tetesan air liur di udara dan aerosol yang lebih kecil, disemprot keluar ke lingkungan melalui batuk, bersin, bernapas, dan berbicara.
Partikel-partikel kecil di udara ini dapat menyebar melalui udara dan kemungkinan besar bertahan selama rentang waktu tertentu.
Oleh karena itu, aliran udara menjadi faktor penting untuk memahami bagaimana Covid-19 dapat menyebar di antara manusia, terutama dalam konteks kantor, restoran, atau pesawat.
Penelitian terbaru yang dilakukan University of Cambridge menunjukkan, sistem ventilasi di banyak gedung perkantoran modern dapat meningkatkan risiko paparan virus Corona.
Dilaporkan dalam Journal of Fluid Mechanics, risiko penularan melalui sistem ventilasi melibatkan sejumlah faktor, mulai dari penempatan ventilasi, jendela, dan pintu hingga aliran yang dihasilkan oleh panas yang dipancarkan oleh manusia dan peralatan lain di dalam sebuah gedung.
Risiko penularan juga bervariasi antara berbagai jenis sistem ventilasi. Ventilasi pencampuran (mixing ventilation) yang paling umum pada bangunan kontemporer, menggunakan ventilasi masuk dan keluar untuk menjaga kondisi selaras di semua bagian ruangan, yang berpotensi menyebarkan kontaminan udara ke seluruh ruangan.
Di sisi lain, ventilasi perpindahan (sistem kurang umum yang menempatkan ventilasi di bagian bawah dan atas ruangan untuk menciptakan zona bawah yang lebih dingin dan zona atas yang lebih hangat), tampaknya paling efektif dalam mengurangi risiko paparan.
Baca Juga: Wow! 2.500 Spesies Asing Baru Akan Muncul di Eropa pada 2050
Meski begitu, penelitian ini juga menyoroti keefektifan masker wajah dalam mengurangi penyebaran napas yang dihembuskan dan penyebaran aerosol melalui ruang dalam ruangan terbatas.
"Masker menghentikan tetesan yang lebih besar, dan masker tiga lapis mengurangi jumlah kontaminan yang disirkulasi ulang melalui ruangan berventilasi," kata Profesor Paul Linden, penulis utama penelitian dari Department of Applied Mathematics and Theoretical Physics Cambridge, seperti dikutip IFL Science, Selasa (6/10/2020).
Selain itu, membuka jendela juga terbukti dapat mengurangi risiko penularan. Linden menambahkan bahwa menjaga jendela tetap terbuka dan memakai masker adalah pilihan terbaik.
Penelitian lainnya mengamati lingkungan di pesawat yang menimbulkan kekhawatiran karena ruangan di pesawat, sangat sempit dan orang-orang di dalamnya tidak mungkin membuka jendela. Tetapi, ada beberapa strategi sederhana yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko pemaparan.
Menurut studi terbaru yang diterbitkan oleh JAMA Patient Page menunjukkan bahwa udara di pesawat komersial masuk dan keluar kabin pada baris kursi yang sama atau baris di dekatnya. Ada aliran udara yang relatif sedikit ke depan dan ke belakang antar baris, sehingga kecil kemungkinannya untuk menyebarkan partikel pernapasan antar baris.
Selain itu, para ilmuwan mencatat aliran udara di pesawat sebenarnya lebih cepat daripada bangunan dalam ruangan pada umumnya. Dengan kata lain, risikonya tampak lebih rendah daripada yang diasumsikan sebelumnya.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Penyebab Penyebaran Cepat Covid-19
-
Penelitian Terbaru: Partikel Covid-19 Bertahan di Lift Selama 30 Menit
-
Waduh! Di Jateng Muncul Klaster Baru, Santri Pesantren Terpapar Covid-19
-
Fauci: Ada 3 Tempat Bisnis Paling Berisiko Terkait Penyebaran Covid-19
-
CDC Akui Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara Sejauh 1,8 Meter
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Xiaomi Siapkan Redmi Monster dengan Baterai 9.000 mAh dan Fast Charging 100W
-
Kirin 8020 Setara Chipset Apa? Saingan dengan Snapdragon Berapa?
-
Viral Ahmad Sahroni Muncul Cerita Perjuangannya Ngumpet saat Rumah Dijarah, Netizen: Cari Simpati?
-
Spesifikasi Pesawat Angkut Terbesar TNI AU: Airbus A400M
-
vivo X300 Ultra Bakal Meluncur Global, Siap Tantang HP Flagship dari Samsung, Oppo, dan Xiaomi
-
17 Kode Redeem FC Mobile 3 November 2025 Update Baru, Manfaatkan Rank Up untuk Naik Level Pemain
-
32 Kode Redeem Free Fire Awal Bulan 3 November 2025, Darkheart Bundle Siap Klaim
-
Candaan Bocor saat Live, Admin Medsos Wali Kota Surabaya Minta Maaf dan Mengundurkan Diri
-
23 Kode Redeem FC Mobile 2 November: Dapatkan Player Pack UCL, Rank Up Point, dan XP Trainer
-
23 Kode Redeem FF 2 November: Segera Klaim Skin SG2, Bundle, Diamond, dan Gloo Wall Gratis