Suara.com - Penelitian terbaru menunjukkan kelelawar vampir yang hidup di alam liar, juga melakukan social distancing atau menjauhkan diri secara sosial ketika merasa sakit dan menghabiskan lebih sedikit waktu berinteraksi dengan sesamanya.
Para ilmuwan menangkap 31 kelelawar vampir betina dewasa dari pohon berlubang di Lamanai, Amerika Tengah. Tim menyuntik setengah kelelawar dengan endotoksin untuk membuat hewan itu sakit, sementara separuh kelelawar lainnya mendapatkan suntikan garam yang tidak berbahaya.
Para ilmuwan kemudian menempelken sensor jarak ke kelelawar dan melepaskannya kembali ke pohon.
"Sensor memberi tahu kami informasi tentang bagaimana perilaku sosial kelelawar ini berubah dari jam ke jam dan bahkan menit ke menit selama siang dan malam, bahkan saat mereka bersembunyi di kegelapan," kata Simon Ripperger, penulis utama penelitian dari Ohio State University, seperti dikutip Dailymail, Rabu (28/10/2020).
Para ahli menemukan bahwa kelelawar yang sakit berhubungan dengan lebih sedikit kelelawar lain di satu kelompok, menghabiskan lebih sedikit waktu, dan kurang berhubungan secara sosial dengan kelelawar satu kelompok yang sehat.
Tim ilmuwan mengatakan, jarak sosial yang disebabkan penyakit pada hewan mungkin umum terjadi di seluruh spesies.
"Ketika hewan sakit, mereka lebih sedikit bertemu dengan individu," tulis para ilmuwan dalam penelitian yang diterbitkan di Behavioral Ecology.
Para ahli melacak perubahan dari waktu ke waktu di antara 16 kelelawar sakit yang telah menerima suntikan endotoksin. Dalam enam jam setelah penyuntikan, kelelawar yang sakit rata-rata berhubungan dengan empat spesies lainnya lebih sedikit, daripada kelelawar yang disuntik larutan garam.
Rata-rata kelelawar yang disuntik dengan larutan garam memiliki peluang 49 persen untuk berhubungan dengan setiap kelelawar lainnya, tetapi hanya 35 persen kemungkinan dengan kelelawar yang sakit.
Baca Juga: Ilmuwan Laporkan Kekebalan Covid-19 Hanya Bertahan Beberapa Bulan
Selama masa penyembuhan, kelelawar yang sakit juga menghabiskan 25 menit lebih sedikit untuk bergaul dengan kelelawar lain.
Perbedaan tersebut menurun setelah masa penyembuhan dan saat kelelawar sedang tidur atau mencari makan di luar tempat tinggalnya.
Ilmuwan sebelumnya telah melihat perilaku social distancing dalam kondisi laboratorium, tetapi ingin mengetahui apakah itu juga terjadi di alam liar.
Studi ini telah mengungkapkan bahwa kelelawar yang diinjeksi endotoksin secara fisiologis memiliki kekebalan tubuh, tidur lebih banyak, lebih sedikit bergerak, dan bahkan menghasilkan lebih sedikit panggilan vokal kepada sesama.
Karena hal itu, kelelawar dapat memperlambat penyebaran patogen yang ditularkan pada probabilitas lebih tinggi dengan tigkat kontak fisik yang lebih tinggi.
Para ahli menambahkan karena teknologi pelacakan meningkatkan kapasitas untuk membuat jaringan sosial hewan dari kumpulan data besar, diharapkan penelitian itu memberikan wawasan baru tentang pola dan proses yang mendasari penyebaran patogen, informasi, atau keadaan perilaku.
Berita Terkait
-
Penelitian Terbaru: Orang Berdarah O dan B Lebih Tahan Covid-19?
-
Penelitian Terbaru: 86 Persen Orang Positif Covid-19, Tanpa Gejala
-
Penelitian Terbaru: Covid-19 Bisa Bertahan di Kulit Manusia Hingga 9 Jam
-
Terungkap! Pentingnya Ventilasi Menghentikan Penyebaran Covid-19
-
Wow! 2.500 Spesies Asing Baru Akan Muncul di Eropa pada 2050
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Lenovo Legion Pro 5i & 5i: Duel Laptop Gaming Premium, Harga Mulai Rp 24 Jutaan
-
Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, iQOO 15 Lolos Sertifikasi di Indonesia dan Malaysia
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
WhatsApp Update: Bikin Latar Belakang Video Call AI, Stiker Baru Bikin Chat Makin Seru!
-
Komdigi Bekukan Izin TikTok Buntut Ogah Kasih Data Live Demo dan Gift Judi Online
-
8 Situs Nonton Anime Sub Indo Alternatif Anoboy, Pilih yang Pasti Legal!
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Wanita Berhijab yang Aesthetic
-
Siap Diakusisi Investor Saudi, Ini Daftar Hak Cipta dan Jaringan Electronic Arts
-
Pertamina Trending di X: Netizen Soroti Omongan Purbaya, Kebakaran dan Etanol
-
Servis Laptop Axioo Bisa di Indomaret, Gratis Drop Off!