Suara.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan peringatan dini tidak ada artinya tanpa aspek yang berkaitan dengan masyarakat.
Pasalnya dalam konferensi pers Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022 diikuti secara daring di Jakarta, Senin, Dwikorita mengatakan pihaknya didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memberikan peringatan dini cuaca, iklim, gelombang tinggi, hingga tsunami.
Hal serupa juga telah dilakukan oleh Badan Geologi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan memberikan peringatan dini erupsi gunung api hingga tsunami dari gunung api.
"Namun sekali lagi itu semua tidak ada artinya, itu semua akan lumpuh tidak berguna apabila aspek hilir yaitu yang berkaitan dengan masyarakat, pertama kesiapan masyarakat atau pemahaman masyarakat terhadap peringatan dini, juga jaminan masyarakat menerima peringatan dini, jadi tantangannya," kata dia.
Terdapat sejumlah tantangan agar informasi peringatan dini dipastikan dapat diterima oleh masyarakat di lokasi yang mengalami bencana.
Pertama, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG menurut undang-undang dan peraturan presiden, akan masuk ke sistem informasi instansi seperti BNPB, TNI dan Polri, dan pemerintah daerah.
"Yang akan meneruskan ke masyarakat adalah pemerintah daerah yang sudah menerima informasi tadi. Sehingga meskipun BMKG mengirimkan peringatan dini,namun apabila di daerah sistemnya tidak berjalan karena berbagai hal, sehingga masyarakat di lokasi calon bencana tidak menerima, itu juga akan berjatuhan (korban, red.)," katanya.
Oleh karena itu, penyebaran informasi melalui pemerintah daerah ini menjadi tantangan, terlebih sistem yang berjalan di daerah tidak bekerja selama 24 jam.
Tantangan kedua adalah jika infrastruktur sistem peringatan dini lumpuh karena dampak bencana.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa 4,8 Magnitudo Guncang Sukabumi, Terasa Hingga Cianjur
Dwikorita dalam kesempatan tersebut juga meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk memiliki sistem khusus seperti satelit bencana, agar informasi dapat tersebar ke pelosok negeri.
Hambatan lainnya jika informasi telah diterima oleh masyarakat, namun mereka tidak paham mengenai informasi tersebut. Oleh karena itu, BMKG bekerja sama dengan BNPB, Badan Geologi, dan pihak terkait dengan pemerintah daerah pada Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami, beberapa sekolah lapang, sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
"Menerima dan paham itu juga belum tentu menjamin, mau tidak mau melangkah, melakukan hal-hal yang direkomendasikan. Nah ini inilah perlunya kesiapsiagaan bencana terutama dalam hal action, aksi lanjut itu menerima informasi paham dan siap-siap untuk bertindak segera, misalnya menyelamatkan diri," kata dia.
Dwikorita menekankan bahwa keluarga pilar terpenting dalam kesiapsiagaan bencana. Belajar dari Jepang, dia mengatakan bahwa yang berkeluarga telah siap siaga bencana, bahkan budaya sadar bencana telah terbangun.
"Jadi harap kami dengan hari kesiapsiagaan bencana ini betul sekali bukan seremoni, tetapi menguji, melatih dan akhirnya menjadi yang tersistem di dalam struktur kehidupan masyarakat kita," kata dia.
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 mengangkat tema Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana.
Berita Terkait
-
Waspada! BMKG: Puncak Musim Hujan Ekstrim Terjadi November 2025 - Februari 2026
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Viral Video Sekda Marah-marah Terkait Donasi ASN untuk Bencana, Koster: Wajar
-
31 Kode Redeem FF Hari Ini 23 September 2025, 4 Event Waktu Terbatas Buat Dapatkan Item Eksklusif
-
Tantang Xiaomi 17, Pre-Order Realme GT 8 Sudah Dibuka
-
Viral PNS di Bali Diminta Donasi Bencana Banjir, Ombudsman: Segera Lapor!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Foto di Tengah Hujan yang Natural dan Estetik
-
Cara Download KK Online dan Cek NIK di Portal Dukcapil
-
Profil dan Kekayaan Kai Cenat, Streamer Twitch dengan Subscriber Terbanyak di Dunia 2025
-
Xiaomi 17 vs iPhone 17: Seberapa Mirip Flagship Baru Xiaomi dengan Produk Terbaru Apple?
-
Daftar Keluhan iPhone 17: Baru Rilis Sudah Punya Banyak Masalah
-
Internet Governance Training, Perkuat Tata Kelola Internet Indonesia