Suara.com - Insiden kebocoran data kembali menimpa Indonesia. Terakhir adalah kasus kebocoran data Indihome yang berefek pada riwayat browsing hingga NIK atau nomor induk kependudukan milik pengguna.
Munculnya insiden Indihome ini menambah daftar panjang kasus kebocoran data di Indonesia selama 2022.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, hingga Agustus 2022 sudah ada enam kasus kebocoran data di Indonesia.
Berikut daftar kasus kebocoran data di Indonesia selama 2022:
- Bank Indonesia di Januari 2022
- Pasien Rumah Sakit di Januari 2022
- Pelamar Kerja PT Pertamina Training & Consulting (PTC) di Januari 2022
- Data 21.000 Perusahaan di Indonesia di Agustus 2022
- Pelanggan PLN di Agustus 2022
- Riwayat Browsing hingga NIK Pengguna Indihome di Agustus 2022
Berikut ringkasan kasus kebocoran di atas:
1. Bank Indonesia (Januari 2022)
Kasus kebocoran data menimpa Bank Indonesia pada Januari 2022. Kebocoran data ini disebabkan oleh grup ransomware Conti yang mencuri 228GB data dari 513 komputer.
"Hingga 30 Januari 2022, serangan dari grup ransomware Conti ini sudah di-update sampai empat kali," kata Pratama (Senin (31/1/2022).
Awalnya, Conti hanya mengunggah 487 MB data yang diklaimnya dari BI,kemudian naik menjadi 44 GB, terus menjadi 130 gigabyte, dan Minggu bertambah lagi menjadi 228 GB.
Baca Juga: Kebocoran Data PLN-Indihome, Pengamat: RUU PDP Mesti Diselesaikan Segera
Pada tangkapan layar yang dicuitkan juga diklaim bahwa 228 gigabyte tersebut hanya 6 persen dari total kebocoran data yang dimiliki grup ransomware Conti.
Jika klaimnya benar, kata Pratama, bisa dipastikan total data kebocoran internal bank sentral Republik Indonesia ini yang dimiliki oleh grup ransomware conti berjumlah 3,8 TB.
Bank Indonesia sendiri sudah mengakui bahwa pihaknya mengalami serangan ransomware pada Desember 2021 lalu.
Peretasan itu sudah dilaporkannya ke Badan Siber dan Sandi Negara. Polisi juga telah menyelidiki serangan tersebut.
2. Data pasien rumah sakit (Januari 2022)
Data-data catatan medis pasien di sejumlah rumah sakit di Indonesia kembali dijual di internet.
Kumpulan data berukuran 720 GB itu dijajakan di forum online Raidforums.
Berita Terkait
-
Kominfo Panggil Manajemen PLN soal Dugaan Kebocoran Data 17 Juta Pelanggan
-
Pakar: Kebocoran Data Indihome Benar Terjadi
-
Bos Telkom: Data Pelanggan Indihome Diretas Karena Akses Situs Terlarang
-
Telkom Mengaku Tak Jual Data Pribadi Pelanggan
-
Kominfo Panggil Manajemen Telkom Usut Dugaan Kebocoran Data Indihome
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?