Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengakui kalau industri telekomunikasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja buntut kehadiran platform over the top (OTT) macam Google, WhatsApp, Netflix, Instagram, dan lain-lain.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan, Pemerintah berupaya mencari titik temu dengan menjaga keseimbangan bisnis infrastruktur melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Musababnya, saat ini banyak penyedia layanan OTT yang memanfaatkan infrastruktur industri telekomunikasi untuk berbisnis dengan jenis layanan yang sama.
“(OTT) menikmati gain yang luar biasa dan itu terjadi di seluruh dunia. Contohnya Google, WhatsApp, Netflix, Instagram, Telegram dan seterusnya yang sekarang lagi panen," ungkap Ismail, dikutip dari siaran pers Kominfo, Rabu (27/3/2024).
Ia menilai kalau platform OTT ini bukan termasuk dalam industri telekomunikasi. Padahal Google-Netflix dkk itu pihak yang sudah memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Ismail menjelaskan, saat ini model bisnis telekomunikasi telah berubah. Jika dulu semua pintu infrastruktur seperti industri telko yang menjadi penguasa, sekarang sudah berbalik.
Bahkan, menurutnya, ada kecenderungan di Amerika, saham perusahan industri telekomunikasi berbasis infrastruktur menurun. Sementara saham perusahan OTT cenderung naik.
“Hujan lebat sudah reda, pada industri telekomunikasi karena model bisnis yang berubah seperti infrastruktur pipa yang kondisinya tersendat. Lihat harga-harga sahamnya yang tinggi-tinggi di Amerika dan sebagainya justru yang over-the-top ini. Yang infrastrukturnya mulai turun, bahkan ada beberapa yang sudah mengalami rencana kebangkrutan,” papar dia.
Untuk mengurangi tantangan bisnis industri telekomunikasi Indonesia, Pemerintah mengupayakan arti penting keseimbangan antara PNBP dengan sustainability dari industri telekomunikasi.
Baca Juga: Intip Produk Buatan Apple Developer Academy: Dari Alat Manajemen Listrik hingga Pendeteksi Kanker
“Kalau kita kejar betul-betul PNBP sebesar-besarnya dari mereka, risikonya ada, terjadi perlambatan pembangunan infrastruktur di pelosok-pelosok tanah air, kualitas tidak meningkat,” imbuhnya.
Lebih lagi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, saat ini pemeringkatan kualitas infrastruktur telekomunikasi Indonesia ada di atas Kamboja dan Laos. Namun Indonesia masih di bawah jika dibandingkan dengan Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
“Kita memang punya excuse karena negara kita kepulauan, jumlah penduduknya besar dan sebagainya. Tapi tidak bisa lama-lama excuse ini karena kebutuhan terhadap pemanfaatan infrastruktur digital ekonomi ini adalah masa depan kita," timpal Ismail.
"Jadi infrastruktur ini benar-benar harus excellent dan dia prasyarat bagi bisnis-bisnis yang akan menjalankan dan memanfaatkan TIK,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Intip Produk Buatan Apple Developer Academy: Dari Alat Manajemen Listrik hingga Pendeteksi Kanker
-
Sinopsis Series 'Eric' yang Tayang di Netflix, Yuk Intip Tanggal Rilisnya!
-
Jennifer Lopez Hadapi Robot AI Pemberontak dalam Film Fiksi Ilmiah Bertajuk "Atlas"
-
3 Konten Media Sosial Favorit Gen Z, Mana yang Paling Populer?
-
Riset: Instagram Jadi Media Sosial Terpopuler Gen Z di Indonesia selama 2023
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Vivo Segera Rilis Sistem Operasi OriginOS ke Luar China, Gantikan FunTouch OS
-
Realme GT 8 Pro Debut Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta Lebih
-
Vivo V60 Lite Masuk Indonesia 2 Oktober, Intip Spesifikasinya
-
Komdigi Sebut Indonesia Harus Mandiri Kembangkan AI biar Tak Bergantung Teknologi Asing
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September 2025: Skuad Mesti Gahar, Pele dan Petit Menantimu
-
25 Kode Redeem FF Terbaru 28 September 2025, Klaim Diamond dan Bundle Langka Sekarang
-
4 HP dengan Kamera Stabil di Bawah Rp3 Juta: Cocok untuk Konten Harian dan Video Anti-Goyang
-
Mending Beli iPhone 13 atau iPhone 16e? Duel iPhone Murah
-
27 Prompt Gemini AI Edit Foto Pasangan Jadi Ala Studio Profesional
-
Harga iPhone 13 di Indonesia Bulan September 2025, Turun Jelang iPhone 17 Tiba?