Suara.com - Redmi Pad Pro telah meluncur di China pada April 2024. Tak berselang lama, perusahaan kini mengenalkan Redmi Pad Pro ke pasar global.
Xiaomi memilih Eropa sebagai pasar untuk debut internasional. Harga Redmi Pad Pro dibanderol sebesar 299 euro atau Rp 5,2 juta untuk varian memori terendah (6GB/128GB).
Model memori tertinggi (8GB/256GB) dapat dibeli dengan harga 349 euro atau Rp 6,1 juta. Redmi Pad Pro versi Eropa ini lebih mahal dibanding tablet yang meluncur di China.
Sebagai pengingat, harga Redmi Pad Pro di China berkisar antara 1.499 hingga 1.799 yuan (Rp 3,35 juta hingga Rp 4 juta). Hal tersebut cukup normal mengingat harga versi Eropa dan Amerika biasanya memang cenderung lebih mahal.
Pantauan melalui laman resmi SDPPI, Redmi Pad Pro telah terdaftar dengan nomor model 2405CRPFDG pada awal Mei 2024. Ini mengindikasikan bahwa Redmi Pad Pro juga siap masuk ke Indonesia.
Harga Redmi Pad Pro di Indonesia kemungkinan sedikit lebih mahal dari versi China namun masih lebih murah dibanding model Eropa. Dikutip dari Gizmochina, Redmi Pad Pro versi internasional hanya memiliki dua varian memori.
Ini berbeda dibanding model China yang mempunyai tiga varian memori. Tablet tersebut mengemas RAM LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.2. Spesifikasi inti tak berbeda jauh dibanding Redmi Pad Pro versi China.
Terkait jeroan, perangkat mengandalkan chipset Snapdragon 7s Gen 2 dengan RAM hingga 8 GB. Perusahaan menyediakan opsi penyimpanan 128 GB atau 256 GB. Penyimpanannya dapat diperluas hingga 1,5 TB melalui slot microSD.
Tablet ini membawa baterai jumbo 10.000 mAh dan mendukung fast charging 33 W. Sisi depan dan belakang tablet ini dilengkapi sensor kamera 8 MP.
Baca Juga: Cara Update HyperOS di Redmi Note 13 Series, Mudah!
Untuk konektivitas, perangkat menawarkan Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2 yang mendukung codec adaptif AAC/SBC/aptX/aptX-HD/aptX, dan jack audio 3,5 mm. Dilihat melalui laman resmi, perusahaan tak menyebutkan apa pun tentang konektivitas seluler. Redmi Pad Pro tersedia dalam tiga varian warna yaitu Graphite Grey, Mint Green, dan Ocean Blue.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
 - 
            
              Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
 - 
            
              Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!
 - 
            
              Fosil Badak Purba Berusia 23 Juta Tahun Ditemukan di Arktik Kanada: Dulu Bukan Daerah Beku?
 - 
            
              Oppo Reno 15 Series Muncul di Geekbench, Identitas Chipset Terungkap
 - 
            
              3 Fakta Supermoon 5 November 2025: Jarak Paling Dekat, Bulan Makin Besar dan Terang
 - 
            
              5 HP Rp1 Jutaan untuk Orang Tua: Praktis, Baterai Awet, dan Tahan Banting
 - 
            
              Telkomsel dan BARDI Hadirkan Solusi IoT Terpadu: Kendaraan Kini Lebih Aman, Cerdas, dan Terkoneksi
 - 
            
              Honor 500 Tiru Desain iPhone Air? Ini Bocoran Fitur dan Disebut Jadi Pesaing Oppo Reno 15
 - 
            
              EA Akui Risiko Penjualan Ratusan Triliun ke Arab Saudi, Pertahankan Kendali Kreatif