Tekno / Gadget
Kamis, 27 November 2025 | 12:23 WIB
Ilustrasi Chrome OS. (YouTube/Samsung)

Suara.com - Google kembali menggemparkan dunia teknologi dengan gebrakan baru yang disebut sebagai Aluminium OS. Sistem operasi ini digadang-gadang akan menjadi babak baru dalam perjalanan ChromeOS dan Android di ranah PC. 

Jika selama ini Android mendominasi perangkat mobile dan ChromeOS menjadi andalan laptop berbasis cloud, kini Google tengah mempersiapkan platform tunggal yang memadukan kemampuan keduanya.

Proyek Google Aluminium OS ini menandai ambisi besar Google untuk bersaing lebih agresif dengan Windows dan macOS. 

Aluminium OS menjadi langkah besar Google untuk memasuki dunia PC dengan strategi yang lebih agresif dan modern. Dengan fondasi Android, integrasi AI mendalam, dukungan berbagai bentuk perangkat, dan rencana migrasi jangka panjang dari ChromeOS, Google tampaknya tengah menyiapkan masa depan baru bagi ekosistem komputasi mereka.

Jika berhasil, Aluminium OS bisa menjadi kompetitor kuat di pasar desktop dan laptop, sekaligus menjembatani kesenjangan antara mobile dan PC yang selama ini sulit diraih.

Berikut lima fakta penting mengenai sistem operasi baru ini dikutip dari androidauthority.com.

Ilustrasi Google (Pexels/Caio)

1. Aluminium OS adalah Upaya Google Menyatukan Android dan ChromeOS di PC

Selama bertahun-tahun, Android berkembang pesat di perangkat mobile, mulai dari ponsel, tablet, jam tangan, hingga perangkat pintar lain.

Namun, kehadirannya di PC masih sangat minim. Di sisi lain, Google mengandalkan ChromeOS untuk Chromebook, tetapi pangsa pasarnya masih jauh tertinggal dari Windows dan macOS.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tablet Android Setara iPad untuk Kerja, Desain dan Hiburan

Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, Google mulai membangun proyek Aluminium OS, sebuah sistem operasi baru berbasis Android yang dirancang khusus untuk perangkat PC.

Informasi ini awalnya bocor melalui laporan internal dan kemudian semakin diperkuat ketika Google mengkonfirmasi rencana untuk menggabungkan ChromeOS dan Android menjadi satu platform.

Tujuan besar dari penyatuan ini adalah menciptakan pengalaman PC yang lebih fleksibel, kuat, dan terintegrasi, sesuatu yang hingga kini belum dihasilkan oleh ChromeOS sepenuhnya.

2. Dibangun dengan AI sebagai Pondasi Utama

Seperti banyak produk Google terbaru, Aluminium OS juga akan memiliki integrasi kecerdasan buatan (AI) secara mendalam. Google secara eksplisit menyatakan bahwa sistem operasi ini dibangun dengan AI sebagai inti, yang mengarah pada pemanfaatan penuh Gemini, model AI besar milik Google.

Dalam presentasi di ajang Snapdragon Summit, Google menegaskan visi mereka yang ingin menghadirkan Gemini, asisten AI terbaru, serta ekosistem aplikasi Android ke ranah PC.

Dengan langkah ini, PC berbasis Aluminium OS diproyeksikan mampu melakukan banyak fungsi premium yang hanya bisa dilakukan smartphone flagship saat ini, seperti:

  • Pemrosesan bahasa alami tingkat lanjut.
  • Fitur AI on-device berbasis CPU–GPU–NPU.
  • Integrasi mendalam dengan aplikasi produktivitas.
  • Kemampuan personalisasi yang lebih pintar

Jika optimal, pendekatan ini bisa menjadikan Aluminium OS sebagai platform PC berbasis AI paling ambisius dari Google sejauh ini.

3. Tidak Hanya untuk Laptop, tetapi Juga Tablet, Detachable, dan Mini PC

Salah satu fakta menarik dari dokumen internal Google adalah cakupan perangkat yang akan mendukung Aluminium OS.

Sebuah lowongan kerja resmi Google untuk posisi Senior Product Manager menyebutkan bahwa sistem ini akan mencakup berbagai bentuk perangkat, seperti laptop, tablet, perangkat detachable, box PC yang mirip Chromebox atau mini PC lainnya.

Tidak hanya itu, Google juga membagi perangkat Aluminium OS ke beberapa kelas, mulai dari AL Entry, AL Mass Premium, hingga AL Premium.

Pembagian ini menunjukkan bahwa Google tidak ingin terpaku pada segmen laptop murah yang selama ini identik dengan Chromebook.

Mereka ingin masuk ke berbagai level pasar, termasuk kelas premium yang menjadi wilayah kekuasaan Apple dan Windows.

4. Mengisyaratkan Masa Depan ChromeOS Akan Digantikan Secara Bertahap

Salah satu pertanyaan terbesar adalah apakah ChromeOS akan digantikan? Dari berbagai informasi, jawabannya adalah ya, namun secara bertahap.

Lowongan kerja Google menyebutkan bahwa salah satu tugas utama manajer produk adalah "mengembangkan strategi untuk transisi Google dari ChromeOS ke Aluminium OS dengan keberlangsungan bisnis."

Dari pernyataan ini, ada tiga skenario yang mungkin terjadi. Pertama, ChromeOS Klasik tetap ada untuk perangkat lama.

Perangkat yang tidak bisa ditingkatkan ke Aluminium OS kemungkinan akan tetap mendapatkan pembaruan keamanan hingga masa dukungannya habis.

Kedua, mungkin ada opsi migrasi. Beberapa Chromebook dengan prosesor tertentu, misalnya MediaTek Kompanio 520 dan Intel Alder Lake, tengah diuji untuk kompatibilitas Aluminium OS. Artinya, beberapa perangkat mungkin bisa berpindah sistem operasi.

Ketiga, produk baru akan hadir dengan Aluminium OS secara native. Generasi Chromebook masa depan kemungkinan besar akan menjalankan Aluminium OS langsung dari pabrik.

Namun menariknya, Google tampaknya masih mempertimbangkan untuk mempertahankan nama "ChromeOS."

Di sejumlah laporan bug, para engineer Google menyebut ChromeOS Classic dan non-Aluminium ChromeOS, yang mengindikasikan bahwa versi Android-based nantinya mungkin memakai nama ChromeOS juga, hanya saja dengan fondasi berbeda.

5. Nama "Aluminium" Adalah Kode Khusus dan Mengisyaratkan Arah Google

Nama Aluminium bukan tanpa makna. Seperti halnya "Chromium," basis dari ChromeOS, keduanya adalah nama logam yang berakhiran "-ium."

Bedanya, Google kini menggunakan ejaan Inggris "Aluminium," seolah menekankan awalan "AI" sebagai referensi pada Android, fondasi utama sistem baru ini. Ini menunjukkan bahwa Aluminium OS bukan sekadar pembaruan ChromeOS, tetapi lompatan arsitektur dengan Android sebagai basis utama.

Kontributor : Mutaya Saroh

Load More