Suara.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak tanggap dengan krisis ekonomi saat ini. Padahal, rupiah mulai melemah terhadap Dolar Amerika Serikat hingga hampir menyentuh Rp 13.000. Menurut Agus, rupiah berada di kategori yang membahayakan.
Menurutnya, tim ekonomi pemerintah Jokowi-JK seharusnya menanggapi krisis ini secara serius. Dia meminta supaya tim ekonomi yang dibentuk Jokowi-JK untuk diperkuat supaya bisa menggenjot rupiah kembali menguat.
"Ini kan rupiah hampir 13 ribu harus kita perhatikan dan kita harus serius. Ini lampu kuning bagi Presiden Jokowi. Tim ekonomi harus diperkuat. Kebijakan pemerintah harus dorong agar rupiah naik," kata Agus di DPR, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Agus juga mengkritisi tindakan pemerintah saat ini yang bukan mencari solusi malah menyalahkan kebijakan pemerintah sebelumnya, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membuat dampak melemahnya ekonomi nasional saat ini.
"Semua presiden pasti memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Jangan hanya menyalahkan orang lain ini karena itu nggak akan slesai. Tim ekonomi ini yang berpikir," tegasnya.
Awal pekan ini, rupiah sempat menembus level terendah sejak Agustus 1998 di posisi Rp12.800 per dolar Amerika. Namun, sejak kemarin rupiah kembali menguat ke posisi Rp12.500 per dolar Amerika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember