Sembilan inovator yang menghadirkan solusi terobosan untuk membantu petani sawit mandiri Indonesia dalam menghasilkan panen kelapa sawit berkelanjutan telah terpilih dari lebih dari 70 pendaftar internasional untuk mempresentasikan ide mereka kepada para tokoh terkemuka di bidang bisnis, pelestarian hutan, pembangunan internasional dan perwakilan pemerintah. Berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Belanda, dan Singapura, kesembilan finalis SAWIT Challenge ini akan mempresentasikan proposal mereka di hadapan berbagai organisasi ternama seperti Bank Mandiri, Golden Agri Resources, Cargill, KEHATI, Mondelez, dan World Resources Institute di Jakarta pada tanggal 17 dan 18 November.
Minyak kelapa sawit merupakan industri yang sangat penting untuk perekonomian Indonesia. Industri ini telah memberikan penghasilan bagi banyak orang yang hidup dalam garis kemiskinan, termasuk para petani kecil independen. Pada tahun 2014, petani sawit kecil telah merepresentasikan 42 persen dari total pasar minyak kelapa sawit Indonesia. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 50 persen pada tahun 2020, menyalip pangsa minyak kelapa sawit perusahaan yang diproyeksikan akan berada di angka 45 persen pada tahun tersebut. "Petani kecil akan terus memiliki peranan penting di dalam industri minyak kelapa sawit dan karenanya berada dalam posisi yang strategis untuk menerapkan solusi atas berbagai tantangan dalam industri ini, termasuk mengoptimalkan perkebunan kelapa sawit sebagaimana diutarakan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada April 2016," kata Karen Kusnadi, Consultant, Maverick, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/10/2016).
Menyadari hal ini, kesembilan finalis SAWIT Challenge pun menjawab panggilan internasional SAWIT Challenge yang berupaya untuk mengumpulkan ide-ide terkait pemecahan tantangan utama para petani sawit kecil independen di Indonesia: keuangan, input pertanian dan praktik terbaik, pemetaan dan kepemilikan lahan, informasi pasar, serta transparansi. Inovasi-inovasi ini dibuat untuk membuat produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi petani sawit kecil independen.
Inovator dari Stanford University (Amerika Serikat) dan konsorsium yang terdiri dari Bentang Alam (Indonesia), Forest Carbon (Indonesia), SNV (Belanda), Financial Access (Belanda), dan Akvo (Belanda) menawarkan solusi untuk membantu petani kecil dalam memiliki praktik keuangan yang lebih efisien. Standford University mengusulkan harga premium 10 persen untuk petani sawit kecil yang telah memenuhi standar berkelanjutan -- memberikan sebagian kecil dari biaya untuk para pembeli. Sementara itu, Bentang Alam mengusulkan untuk menggabungkan pinjaman uang tunai dengan input pertanian agar dapat mengurangi resiko terhadap institusi keuangan serta menaikkan nilai para petani.
Di sisi lain, PT Pandawa Agri Indonesia dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (IOPRI) menawarkan alat dan sarana untuk petani sawit kecil dalam meningkatkan hasil panen dan produktivitas. PT Pandawa Agri Indonesia menawarkan herbisida organik yang diproduksi menggunakan bahan-bahan lokal agar dapat mengurangi penggunaan pestisida hingga 50%. Beralih ke herbisida dapat membantu petani sawit kecil untuk mengurangi penggunaan Paraquat, zat terlarang yang masih lazim di industri kelapa sawit. Sementara itu, IOPRI akan menyediakan akses terhadap bibit kelapa sawit berkualitas tinggi dan memberikan bantuan teknis kepada para petani kecil.
Berbeda lagi dengan Landmapp (Belanda) dan Cadasta Foundation bekerja sama dengan Humanitarian OpenStreetMap (Amerika Serikat) yang menawarkan solusi untuk membantu petani kecil dalam memetakan lahan pertanian dan mengamankan hak properti mereka. Landmapp bekerja langsung dengan petani sawit kecil untuk memetakan lahan mereka, mengumpulkan data, dan mengajukan aplikasi resmi terhadap lahan mereka. Sementara Cadasta Foundation menguji pendekatan baru untuk memiliki hak atas lahan dan sumber daya data, serta menggunakan aplikasi Humanitarian OpenStreetMapping.
Di sisi lain, inovator dari Singapura, EcoHub Global, mengusulkan sebuah aplikasi gratis yang dapat memberikan petani akses terhadap informasi harga aktual dari pabrik, peta untuk input pertanian, dan informasi tentang praktik pertanian yang baik. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai platform untuk berkomunikasi dengan pembeli, prosesor, dan koperasi.
Terakhir, Sourcemap Inc. (Amerika Serikat) dan PT Koltiva (Indonesia) menawarkan solusi untuk meningkatkan traceability dan transparansi dalam produksi minyak kelapa sawit. Sourcemap Inc. menyediakan aplikasi di bidang pemantauan dan penelusuran yang menggabungkan data lapangan dengan catatan perusahaan di bidang pembelian serta data risiko pihak ketiga untuk menyajikan proses supply chain yang lengkap. Sementara PT Koltiva Indonesia merekomendasikan untuk mengadaptasi teknologi penelusuran yang telah digunakan dalam industri kakao.
Kompetisi ini dilakukan oleh Smallholders Advancing with Technology and Innovation (SAWIT), sebuah bentuk kemitraan antara Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dengan didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Di Jakarta, Indonesia, para inovator akan menerima tanggapan yang komprehensif tentang solusi mereka dari perusahaan dan organisasi yang siap untuk merealisasikan ide-ide mereka ke pasar. Finalis SAWIT juga akan dipertemukan dengan inovator lainnya dan mendapatkan kesempatan networking berdasarkan kebutuhan utama masing-masing inovator.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar