Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan kelompok kesehatan menyumbang inflasi pada bulan September 2018. Tingkat inflasi dari kelompok kesehatan pada bulan September mencapai 0,41 persen.
Suhariyanto menjelaskan, kenaikan biaya kesehatan ini disebabkan oleh kenaikan harga obat-obatan. Pada September 2018, harga obat-obatan menyumbang inflasi sebesar 0,28 persen.
"Seluruh kelompok kesehatan mengalami inflasi, obat-obatan 0,28 persen," ujar Suhariyanto di Kantor BPS Jakarta, Senin (1/10/2018).
Selain itu, data BPS juga menunjukkan pelayanan jasa kesehatan pada September 2018 juga mengalami kenaikan dengan tingkat inflasi sebesar 0,45 persen.
Kemudian, jasa perawatan jasmani seperti perawatan badan menyumbang inflasi 0,27 persen. Dan, pada biaya kosmetik juga menyumbang inflasi sebesar 0,40 persen.
Meski begitu, kenaikan kelompok kesehatan ini tidak mempengaruhi laju inflasi pada September 2018. Pada September 2018 mengalami deflasi 0,18 persen.
Dengan deflasi sebesar 0,18 persen ini, berarti tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September 2018) 1,94 persen, sementara inflasi yoy (September 2017-September 2018) 2,88 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan