Suara.com - Upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam memberdayakan pelaku UMKM dirasakan hingga penjuru negeri. Salah satunya dirasakan oleh pengusaha kopi Gayo asal Takengon, Provinsi Aceh. UMKM tersebut mendapatkan pendampingan dari BRI dalam merintis usaha, dari nol hingga kini sukses menembus pasar internasional.
Muhammad Anzar Nawi, pria berumur 31 tahun pemilik usaha kopi ini berhasil mengembangkan potensi daerahnya melalui dukungan BRI. Anzar bercerita, dia lahir di daerah penghasil kopi di mana kopi Gayo sebagai komoditas utamanya.
Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh tersebut akhirnya mencoba memproduksi kopi bubuk sendiri. Anzar pun memproduksi sekitar 20 kemasan kopi bubuk yang beratnya masing-masing 250 gram. Berkat keuletan, kejelian dalam berbisnis, produk tersebut dipasarkan di toko souvenir di Banda Aceh.
“Dari situ jalan pertama bisnis kopi. Semua toko souvenir di Banda Aceh saya masukin produknya. Sistem bisnis semacam itu berjalan selama dua sampai tiga tahun dengan brand awal Aceh Kopi Gayo,” ungkapnya.
Dengan adanya permintaan pasar yang kian besar, Anzar semakin bersemangat mengembangkan usahanya. Atas dasar kebutuhan modal untuk membangun usaha, teman Anzar pun mengenalkannya ke BRI. Saat itu Anzar mendapat kredit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp50 juta.
Dana tersebut digunakan untuk membeli alat-alat produksi. Lalu Anzar mengganti merek produk kopinya menjadi Muniru Coffee Gayo. Muniru sendiri diambil dari tradisi suku Gayo di Provinsi Aceh. Orang Gayo punya tradisi di dapur mereka memiliki perapian tradisional meskipun sudah ada kompor gas.
Dengan memproduksi sendiri, biaya produksi bisa direduksi sekitar 25%. Selanjutnya, Anzar mulai produksi besar-besaran dengan merekrut lebih banyak pekerja untuk mengatrol omset. Dia mengingat, pengembangan itu terjadi pada periode 2015-2016. Selain ke toko souvenir, Muniru Coffee Gayo pun mulai dipasok ke super market maupun kios-kios penjual kopi.
Kemudian, Anzar mendapatkan kucuran modal dari BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp150 juta pada 2017. Berbekal kredit tersebut, dia meningkatkan kapasitas produksi, membangun gudang penyimpanan stok, dan mulai mengikat kerja sama dengan pengepul. Ini dilakukan agar dia dapat memasok kopi dengan kualitas terbaik secara konsisten dan berkesinambungan.
Produk green bean mulai dijual kepada perusahaan roastery lain di luar Aceh seperti Medan dan Surabaya. Tak hanya itu, pada 2018 Anzar diundang BRI untuk mengikuti pameran di Banda Aceh. Kembali melebarkan sayap usahanya, pada 2019 pihaknya kembali mendapat kucuran KUR sebesar Rp350 juta dan digunakan untuk penambahan modal kerja.
Baca Juga: Sukses Bertransformasi Digital, BRI Diapresiasi 4 Penghargaan dalam Digitech Awards 2022
Jajal Pasar Global
Berbagai kesempatan pun datang, salah satunya adalah melalui BRI UMKM Expo (RT) Brilianpreuneur di Jakarta. “Di situ saya banyak bertemu buyer. Ketemu calon buyer dari Taiwan, India, dan Amerika Serikat (AS) ketiganya tidak ada yang deal. Ada yang salah dari kami. Contoh kami andalkan wine coffee, pasar AS tidak cocok karena disebut kopi permen. Masalah penawaran harga kita salah, perizian kami belum siap. Kami belajar banyak dari BRI UMKM Expo (RT) Brilianpreuneur,” kenangnya.
Melalui pembelajaran tersebut, akhirnya Muniru Coffee Gayo bisa diekspor. Dia bekerja sama dengan pihak ketiga yang merupakan eksportir. Produknya akhirnya menembus pasar Taiwan, AS dan Malaysia. Pada 2021, Anzar mengikuti ajang yang sama besutan BRI tersebut. Muniru Coffee Gayo menggaet buyer asal Malaysia dan mengekspor menggunakan bendera sendiri yakni PT Muniru Burni Telong yang diambil dari nama gunung berapa di mana Gudang kopi Anzar berada.
Penjajakan terhadap buyer asal AS yang Anzar maksud adalah ajang pameran Specialty Coffee Expo. Di pameran tahunan itu peserta dari Indonesia difasilitasi oleh Atase Perdagangan Washington DC yang bekerja sama dengan BRI New York Agency.
Pameran itu akan dilaksanakan pada 8 – 10 April 2022 di Boston, Massachusetts, AS. Pameran Specialty Coffee Expo merupakan pameran tahunan specialty coffee terbesar di AS. Specialty Coffee Expo 2022 diperkirakan akan dihadiri sekitar 14.000 pengunjung atau potensial buyer. Pada 2021, partisipasi Indonesia di ajang tersebut berhasil menghasilkan potensial transaksi sebesar US$7,15 juta.
Untuk mendorong Anzar menaklukan pasar kopi AS, bahkan BRI sudah siap membantu langsung dengan kucuran dana. Pasalnya terdapat potensi kontrak yang bisa dibiayai sebesar Rp1,4 miliar untuk pengiriman kopi ke AS.
Tag
Berita Terkait
-
BRI Siapkan Layanan Penukaran Uang Selama Ramadhan
-
Komposisi Pemain Arema FC untuk Liga 1 Musim Depan Diprediksi Komplet Sebelum Lebaran
-
Puan: Subsidi Upah Pekerja dan Bantuan UMKM Harus Tepat Sasaran
-
BLT UMKM 2022 Kapan Cair? Cek Berkala Daftar Penerima Bantuan BPUM di eform.bri.co.id
-
Direktur Utama BRI Raih Penghargaan sebagai The Best CEO for Corporate Digital Transformation
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
-
Usai Dedi Mulyadi, Giliran Bobby Nasution Disentil Menkeu Purbaya
-
BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 500 Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan Lewat Program Jaminan Sosial
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia