Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim, surplus neraca perdagangan September 2022 sebesar US$4,99 miliar sebagai bukti ekonomi Indonesia bisa bertahan di tengah berbagai krisis.
“Surplus perdagangan 4,99 miliar dolar AS ini dicatatkan di tengah sejumlah tekanan kondisi perekonomian global seperti lonjakan inflasi di sejumlah negara, konflik Rusia–Ukraina yang belum mereda, pengetatan kondisi keuangan di sebagian besar wilayah, serta pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih,” kata Mendag, Rabu (19/10/2022).
Surplus perdagangan September 2022 disumbang surplus perdagangan nonmigas sebesar 7,09 miliar dolar AS dan defisit perdagangan migas sebesar 2,10 miliar dolar AS. Surplus ini menjadi capaian surplus bulanan ke-29 secara berturut-turut sejak Mei 2020.
Jika dihitung secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Septeber, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 39,87 miliar dolar AS.
Surplus ini ditopang oleh surplus nonmigas 58,75 miliar dolar AS serta defisit migas sebesar 18,89 miliar dolar AS. Angka tersebut jauh melebihi capaian surplus perdagangan tahun 2021 sebesar 35,33 miliar dolar AS.
“Meskipun harga komoditas cenderung melandai, permintaan global melemah dan terdapat ancaman resesi pada 2023, Indonesia diperkirakan masih dapat menikmati surplus neraca perdagangan di tahun ini,” ungkap Mendag.
Pada September 2022, total ekspor mencapai 24,80 miliar dolar AS atau turun 10,99 persen dibanding Agustus 2022 (MoM). Hal itu mengikuti pola penurunan bulanan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Ekspor tersebut didorong oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar 10,31 persen MoM dan ekspor migas yang turun 21,41 persen MoM.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, Tiongkok, AS, dan Jepang masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada September 2022 dengan nilai ekspor nonmigas sebesar 10,37 miliar dolar AS dan kontribusi sebesar 44,17 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.
Baca Juga: Menghadapi Resesi 2023, Ini 3 Langkah Finansial yang Harus Kita Lakukan!
Beberapa pasar utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi di bulan September 2022 (MoM) adalah Bangladesh dengan kenaikan 39,22 persen; diikuti Polandia naik 30,83 persen; Spanyol naik 20,00 persen; Jerman naik 15,86 persen; dan Filipina naik 5,50 persen.
Di antara sepuluh negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia pada September 2022, hanya Filipina yang mengalami peningkatan secara bulanan (MoM) yang didukung utamanya oleh kenaikan ekspor kendaraan dan bagiannya (HS 87) yang naik 15,80 persen MoM dan bijih logam, terak, dan abu (HS 26) yang nilainya cukup tinggi.
“Kementerian Perdagangan optimis untuk terus mendorong peningkatan ekspor pada tiga bulan terakhir sehingga ekspor nonmigas tahun ini diharapkan dapat mencatat rekor tertinggi,” tegas Mendag.
Total impor Indonesia pada September 2022 mencapai nilai 19,81 miliar dolar AS, turun 10,58 persen dibanding Agustus 2022 (MoM), namun masih meningkat 22,01 persen dibanding September tahun lalu (YoY).
“Penurunan kinerja impor pada bulan September 2022 dipicu oleh menurunnya impor nonmigas sebesar 11,21 persen MoM dan penurunan impor migas turun 7,44 persen MoM,” jelas Mendag.
Penurunan impor pada September diduga disebabkan terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang membuat impor menjadi semakin mahal.
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Masyarakat Banyak-banyak Bersyukur di Tengah Krisis
-
Hadapi Risiko Resesi Global, Ekonomi Indonesia Masih Stabil
-
Sandiaga Jelaskan Ancaman Resesi di Sektor Parekraf
-
Mengintip Persiapan Pemerintah Antisipasi Risiko Krisis Ekonomi Tahun 2023
-
Menghadapi Resesi 2023, Ini 3 Langkah Finansial yang Harus Kita Lakukan!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia
-
Begini Strategi Investasi Kripto Akhir Tahun, Jangan Hanya Andalkan Momen
-
IHSG Ditutup Menghijau ke Level 8.123 Terdorong Keperkasaan Rupiah
-
Ambisi Spin-off, Danamon Syariah Fokus Tambah Aset
-
Antam Raup Pendapatan Rp 59 Triliun