Suara.com - Semua SPBU perusahaan pelat merah dan swasta kompak melakukan penurunan harga BBM di awal tahun 2023. Hampir, semua jenis BBM milik SPBU pelat merah dan swasta ikut mengalami penurunan.
Pertamina menurunkan harga BBM jenis non subsidi mulai dari Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Harga BBM Pertamax di wilayah Pulau Jawa turun Rp 1.100/liter menjadi Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 13.900/ liter.
Selanjutnya, harga Pertamax Turbo juga turun Rp 1.150/liter menjadi Rp 14.050/liter. Lalu, harga BBM Dexlite dipatok sebesar Rp 16.100/liter atau turun Rp 1.200 Kemudian, harga Pertamina Dex juga terpantau turun Rp 2.050/liter menjadi Rp 16.750/liter.
Sedangkan, SPBU Vivo juga menurunkan semua jenis harga BBM-nya. Bahkan, harga BBM-nya hampir sama yang dijual Pertamina. Misalnya, harga BBM jenis Revvo 90 yang turun menjadi Rp 11.800/liter dari sebelumnya Rp 12.000/liter.
Kemudian, BBM Revvo 92 dari Rp 14.000/liter menjadi Rp 12.800/liter. Selanjutnya, BBM jenis Revvo 95 turun Rp 1.000/liter menjadi Rp 13.600.
Sementara, harga BBM Shell Super dengan Ron 92 turun harga dari Rp 14.180/liter menjadi Rp 13.030/liter. BBM Shell V-Power juga ikut turun menjadi Rp 13.810/liter dari harga sebelumnya Rp 15.100/liter.
Berikutnya, BBM Shell V-Power Diesel mengalami penurunan harga menjadi Rp 16.890/liter dari harga sebelumnya Rp 19.180/liter. Lalu, BBM Shell V-Power Nitro+ ikut mengalami penurunan dari harga Rp 15.530/liter menjadi Rp 14.180/liter.
Dari sisi SPBU BP-AKR, harga BBM jenis BP 90 turun menjadi Rp 12.950/liter. Untuk BP 92 turun menjadi Rp 13.030/liter. Sedangkan, untuk jenis BP Ultimate menjadi Rp 13.810/liter, dan BP Diesel menjadi Rp 16.310/liter.
Berikut rincian harga BBM di SPBU Pertamina, Vivo, BP-AKR dan Shell per 5 Januari 2023:
Pertamina
Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter
Bio Solar: Rp 6.800 per liter
Pertamax (RON 92): Rp 12.800 per liter
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 14.050 per liter
Dexlite (CN 51): Rp 16.150 per liter
Pertamina Dex (CN 53): Rp 16.750 per liter
Baca Juga: Harga Minyak Dunia dan BBM Pertamina Kompak Turun
Vivo
Revvo 90 (RON 90): Rp 11.800 per liter
Revvo 92 (RON 92): Rp 12.800 per liter
Revvo 95 (RON 95): Rp 13.600 per liter
Shell
Shell Super (RON 92): Rp 13.030 per liter
Shell V-Power (RON 95): Rp 13.810 per liter
Shell V-power Nitro+ (RON 98): Rp 14.180 per liter
Shell V-Power Diesel (CN 51): Rp 16.890 per liter
Shell Diesel Extra (CN 53): Rp 16.310 per liter
BP AKR
BP 90 (RON 90): Rp 12.940 per liter
BP 92 (RON 92): Rp 13.030 per liter
BP Ultimate (RON 95): Rp 13.810 per liter
BP Diesel (CN 48): Rp 16.310 per liter
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T