Peluang Kerja Baru Dari Pengelolaan Limbah Kopi Jadi Sabun, UKM Sahabat Sandi Lampung Ajak Emak-Emak Berwirausaha

Suara.com - Di bulan Ramadhan, umat Islam tidak hanya sekadar puasa menahan makan minum, tetapi juga berlatih berwirausaha untuk kesejahteraan ekonomi.

Pelatihan pembuatan sabun kopi ini dilakukan oleh UKM Sahabat Sandi Lampung di Tries Cafe & Resto, Lampung. Kegiatan ini mengais para emak-emak hingga milenial dengan tujuan memberikan peluang untuk masyarakat dalam menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan seperti yang dikatakan Sandiaga Uno.

"Kita adakan pelatihan supaya mereka dapat ilmu yang bermanfaat. Dilain itu bermanfaat juga untuk emak-emak yang belum punya usaha disini kita rangkul," ungkap Fitdyatini, Ketua UKM Sahabat Sandi Lampung.

"Tujuannya memberi peluang ke emak-emak dan milenial untuk menciptakan lapangan kerja sesuai dengan program Pak Sandi dalam membuka 4,4 juta lapangan pekerjaan. Programnya juga tepat sasaran jadi beliau langsung ke masyarakat, ke UMKM," lanjut Fitdyatini.

Selain pelatihan, UKM Sahabat Sandi Lampung juga menyediakan fasilitas perizinan usaha. Sebab, masih banyak UMKM yang belum memiliki izin usaha dan memiliki kendala dalam melakukan perizinan usahanya.

"Selain pelatihan, kami juga memberikan perizinan pada mereka yang belum punya izin usaha, jadi kami disini berikan gratis untuk yang belum punya," kata Fitdyatini.

Salah satu peserta, Pujiastusi menceritakan, pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan ilmu mudah yang jarang diketahui orang banyak.
Selain itu, pelatihan ini juga bisa memberikan pendapatan lebih di bulan Ramadhan, ia berterima kasih kepada pihak penyelenggara, sebab selain pelatihan ia juga difasilitasi perizinan usaha.

"Saya sebagai ibu rumah tangga tertarik dengan adanya pelatihan ini, kita bisa punya ilmu dan bisa kita manfaatkan ada nilai jualnya juga. Kita dikasih perizinan usaha, legalitas itukan penting, makanya disini beruntunglah difasilitasi, terima kasih kepada UKM Sahabat Sandi Lampung, khususnya Pak Sandiaga," kata Pujiastusi.

Baca Juga: Keluh Pedagang Thrifting di Bekasi: Jangan Cuma Larang, Kasih Kami Solusi!