Suara.com - Kementerian Pertanian menggelar Kick off Gerakan Nasional (Gernas) untuk antisipasi dampak El Nino yang dilakukan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Gernas El Nino ini akan melakukan Gerakan Tanam Padi di lahan seluas 16.065 ha guna mengamankan dan memperkuat ketersediaan beras.
"Gernas antisipasi El Nino di Kabupaten Bone ini sangat relevan dan penting sekali karena dunia saat ini tidak hanya Indonesia sedang tidak baik karena mengalami perubahan iklim global, terjadi El Nino (kemarau panjang). Dan kalau tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi," ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang didampingi Anggota DPR RI, Indira Chunda Thita dan Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi.
Perlu diketahui, Kementan melakukan Gernas El Nino di Sulawesi Selatan seluas 80.619 ha dan Kabupaten 16.065 ha. Dalam Gernas El Nino ini, Kementan memberikan dukungan untuk percepatan tanam berupa bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dan dukungan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Dalam Gernas El Nino, saya minta di Kabupaten Bone ini jangan hanya 16.065 hektar, tapi 20 ribu hektar. Kami dukung dengan memberi bantuan gratis berupa bibit, pupuk, alat mesin pertanian. Kami pun menyiapkan KUR untuk petani. Lahan 20 ribu ini, kita jadikan sebagai sawah abadi, tidak boleh dialihfungsikan karena khusus menjadi penghasilkan pangan, kekuatan daerah dan negara dalam menghadapi tantangan ke depan," sebut Mentan SYL.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menjelaskan Kementan memiliki upaya dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak El-Nino, di antaranya Imidentifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Selanjutnya, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam dan peningkatan ketersediaan air.
"Di Bone ini pun kami lakukan seperti itu. Ada daerah merah, kuning dan hijaunya. Sesuai perintah Bapak Presiden, dalam menghadapi El Nino untuk menyiapkan penambahan lahan yang ditangani intensif seluas 500 ribu hektar di 10 provinsi dan 100 kabupaten sentra produksi, termasuk Kabupaten Bone. Daerah lainya pun kami programkan ada tambah tanam 1.000 hektar per kabupaten," tuturnya.
"Kami harapkan, Gernas El Nino dengan Gerakan Tanam ini dapat mendorong provinsi lain untuk segera bergerak dalam upaya penanganan dampak El Nino yang operasional, sehingga ketersediaan pangan pokok kita tetap tersedia," sambung Mentan SYL.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menambahkan dalam mengantisipasi dampak El Nino, tidak hanya mendorong percepatan tanam tapi juga mendorong petani untuk tidak bergantung pada pupuk kimia, tapi menggunakan pupuk atau bahan ramah lingkungan khususnya Elisitor Biosaka. Inovasi Biosaka itu bukan pupuk tapi bahan alami yang mengandung elisitor yang dapat menyuburkan lahan, meningkatkan produktivitas, menekan hama penyakit dan mengefisiensikan biaya usaha tani.
Baca Juga: Dropping Air Saat Kemarau Tak Mendidik, Pakar UGM Usulkan Warga Pancing Sumber Air
"Gernas El Nino di Bone ini diarahkan pada lahan potensial untuk meningkatkan indek pertanaman padi dengan padi genjah dan tahan kekeringan. Dan kami terus mendorong petani untuk melakukan efisiensi biaya dan menggunakan input dari bahan organik dan alami sehingga ramah lingkungan. Tadi Bapak Menteri memimpin langsung pembuatan biosaka dan diikuti oleh berbagai pihak cukup meriah," ujarnya.
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengapresiasi perhatian penuh Mentan SYL terhadap pertanian Kabupaten Bone. Pasalnya, Bone merupakan daerah penyangga pangan khususnya beras nasional, yakni peringkat 4 kabupaten produsen beras nasiona yang harus dijaha produksinya di tengah ancaman El Nino.
"Kami selalu menjaga produktivitas pertanian. Hingga saat ini Bone tidak pernah keluar dari 10 besar peringkat penghasil beras nasional dan tahun ini peringkat ke 4 nasional. Dan Kabupaten Bone menjadi salah satu daerah pengendalian inflasi terbaik. Untuk mengendalikan inflasi, kami mengadakan pasar murah, salah satunya beras dengan harga murah," ucap Fahsar.
Perlu diketahui, luas baku sawah Kabupaten Bone 118.703 ha, dengan budidaya padi IP 400 seluas 3.000 dan produktivitas 6,4 ton perhektar. Produksi beras di Bone periode Januari hingga Oktober 2023 sebesar 429.983 ton. Adapun jumlah konsumsi beras penduduknya 74.658 ton, sehingga Kabupaten Bone memiliki surplus beras sebanyak 355.325 ton.
Berita Terkait
-
Isu Prabowo Tampar Wamen Harvick Berhembus, Kementan: Kami Sudah Cek...
-
Stok Melimpah, Mendag Zulhas Sebut Harga Beras Mulai Turun Perlahan
-
Tak Terpengaruh El Nino, Bulog DIY Pastikan Persediaan Bahan Pangan Aman hingga Akhir Tahun
-
Jasadnya Dibuang di Depan Kantor Kementan, Polisi Tangkap Pembunuh Sopir Taksol di Pasming
-
BMKG Ungkap El Nino Ada Dampak Positifnya, Nelayan Tuban Panen Ikan Manyung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia