"Nilai rata-rata netral sebesar 0,00 menunjukkan pandangan yang seimbang, bukan kecenderungan kuat ke arah efektivitas atau ketidakefektifan," ungkap survei tersebut.
Survei ini juga menyoroti ekspektasi dan persepsi terhadap stabilitas ekonomi. Hasil survei menunjukkan harapan terhadap stabilitas politik Indonesia telah stagnan atau menurun dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. Dari 42 responden, 28 merasakan adanya kemunduran.
"Tidak ada responden yang melaporkan adanya perbaikan, yang mencerminkan kekhawatiran yang ada atas menurunnya stabilitas," tulis laporan LPEM.
Korupsi juga menjadi perhatian utama. Mayoritas responden menilai korupsi di pemerintahan Indonesia telah mengalami stagnasi atau memburuk. Dari 42 responden, 24 melihat kemunduran.
"Hanya 2 responden yang melaporkan sedikit perbaikan, dan tidak ada yang melihat kemajuan berarti, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya korupsi," tambah laporan tersebut.
Secara luas, para pakar menilai arah kebijakan ekonomi 100 hari pertama pemerintahan baru tidak efektif. Dari 42 responden, 36 memandangnya negatif.
"Dari 42 responden, 36 orang memandangnya secara negatif—21 tidak efektif, 15 sangat tidak efektif—sementara hanya 2 orang yang melihat sedikit efektivitas dan 4 orang tetap netral," ungkap LPEM.
Dengan demikian, tidak ada responden yang menganggap kebijakan tersebut sangat efektif, yang mencerminkan skeptisisme yang luas.
Baca Juga: Pasar Saham RI Tiba-tiba Berhenti, BEI: Kondisi Darurat
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya