Suara.com - Klub papan atas Portugal, Benfica, kembali menelan pil pahit di kompetisi Eropa. Setelah gagal meraih trofi Liga Europa musim lalu, musim ini As Aguias kembali mengalami kegagalan di partai final.
Melakoni partai puncak Liga Europa, Benfica tumbang di tangan wakil Spanyol, Sevilla. As Aguias harus puas kembali menempati posisi runner up setelah kalah 4-2 lewat drama adu penalti dalam pertandingan yang digelar di Juventus Stadium, Kamis (15/5/2014) dini hari WIB.
Kegagalan pasukan Jorge Jesus dikaitkan dengan mitos yang menyelimuti raksasa Portugal sejak awal tahun 60an silam. Mitos tersebut adalah kutukan Bela Guttman.
Bela Guttman sendiri merupakan mantan pelatih Benfica. Pria Hungaria tersebut adalah sosok yang membawa Benfica mencapai kejayaannya di benua biru pada masa lalu. Guttman sukses membawa Benfica meraih gelar Piala Champions pada tahun 1959 dan 1962.
Mitos kutukan Guttman diawali perselisihan yang terjadi antara Guttman dengan manajemen Benfica. Sukses membawa As Aguias ke puncak kejayaan, Guttman malah dipecat karena meminta kenaikan gaji.
Kecewa dengan perlakuan tersebut, Guttman lantas mengutuk Benfica tidak akan menjadi juara di kompetisi Eropa dalam kurun waktu 100 tahun. Kutukan tersebut pun dimulai sejak tahun 1962.
Percaya atau tidak, sumpah Guttman benar-benar terjadi. Faktanya, usai menjuarai Piala Champions di tahun 1962, Benfica tidak pernah lagi merengkuh gelar kompetisi Eropa.
Di liga Champions, sejak musim 1962/63 Benfica lima kali mencapai final di tahun 1963, 1965, 1968, 1988 dan 1990. Namun gagal merengkuh gelar.
Begitu pula di kompetisi kasta kedua Eropa. Mencapai final tiga kali, As Aguias selalu mengalami kegagalan untuk menjadi juara. Sebelum final Liga Europa musim ini, musim lalu Benfica juga gagal merebut trofi Liga Europa pertamanya usai ditumbangkan Chelsea.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran
-
Anomali Erling Haaland, Cetak Quintrick usai Cedera Diseruduk Bus Norwegia
-
Jawab Kritik Gerald Vanenburg Soal Kompetisi U-23, PSSI Kebingungan
-
Rapor Timnas Indonesia 9 Bulan Dilatih Patrick Kluivert: Cuma Menang 3 Kali
-
Vanenburg Pasang Alibi Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Total, Singgung Hak Istimewa STY
-
Penyebab Gerald Vanenburg Salahkan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos Piala Asia 2026
-
Gerald Vanenburg Akui Rafael Struick Alami Penurunan Performa
-
Sentil PSSI, Gerald Vanenburg Siap Latih Tim SEA Games 2025 dengan Syarat