Suara.com - Sevilla asuhan Jorge Sampaoli akan menghadapi Juventus asuhan Massimiliano Allegri pada pertandingan yang mempertemukan dua gaya kepelatihan di Liga Champions, Rabu (23/11/2016).
Kedua tim tidak terkalahkan di Grup H dan terlihat akan lolos meski Sevilla, dengan koleksi sepuluh angka dari empat pertandingan, memerlukan hasil imbang dan tim tamu Juventus, dengan koleksi delapan angka, memerlukan kemenangan untuk menjamin tiket ke 16 besar.
Seandainya Sevilla melaju ke fase gugur, itu akan berarti mereka tidak akan mampu mempertahankan gelar Liga Europa, yang telah mereka menangi pada tiga musim terakhir.
Sampaoli telah mendapatkan nafas segar di Liga Spanyol, di mana timnya naik ke peringkat ketiga dan sempat menaklukkan Atletico Madrid. Kemenangan 3-2 pada Sabtu di markas Deportivo La Coruna, di mana mereka mencetak dua gol dalam lima menit terakhir, merupakan hal yang tipikal terhadap gaya mereka yang tidak diperuntukkan bagi pihak yang lemah hati.
Pria Argentina berkepala botak itu, yang populer dengan gaya selebrasi penuh semangatnya, mengubah Chile menjadi salah satu tim paling menghibur di Piala Dunia dua tahun silam, dan mengukir sejarah pada musim lalu ketika ia memimpin mereka meraih gelar Piala Amerika perdananya.
Sampaoli menyukai timnya untuk bermain dengan gaya yang cepat dan menggemparkan, menggebrak tanpa kenal lelah dengan tujuh atau delapan pemain bergabung dalam melancarkan serangan.
Pertahanan terkadang menjadi sesuatu yang sedikit dikesampingkan, meski ia memberi baja tambahan kepada Sevilla di lini belakang dan mereka belum pernah kemasukan gol di fase grup.
Tidak menyukai resiko Juve asuhan Allegri juga menyukai timnya mendominasi penguasaan bola namun ia bukan sosok yang suka mengambil resiko dan sering berbicara mengenai pentingnya "mempersiapkan pertandingan." Ia menegur timnya setelah hasil imbang 1-1 dengan Olympique Lyonnais untuk mengejar permainan pada beberapa menit terakhir, dan membuat mereka berada dalam bahaya. "Kami dapat melemparkan kualifikasi kami ke dalam bahaya," ucapnya.
Tidak seperti Sampaoli, Allegri telah memiliki fondasi bagus di sepak bola Eropa setelah ia memenangi satu gelar Liga Italia bersama AC Milan dan dua gelar serupa di Juventus, yang ia pimpin ke final Liga dua musim silam.
Sampaoli dapat mengklaim kemenangan moral setelah bermain imbang 0-0 di Turin pada pertandingan pembukaan fase grup antara kedua tim pada September. Kali ini, beban akan berada di kubu tim Spanyol, sebagaimana yang ditekankan Allegri. Juve akan bertemu Dinamo Zagreb, yang masih belum meraih angka, pada pertandingan terakhir mereka di fase grup dan dapat meraup kemenangan yang masih tetap mereka butuhkan jika mereka kalah pada Selasa. Sevilla, di sisi lain, menghadapi pertandingan akhir yang lebih berat di markas Lyon.
"Saya percaya bahwa pertandingan (pada Selasa) lebih penting untuk Sevilla dibandingkan kami," kata Allegri. "Jika kami tidak mengalahkan Dinamo Zagreb di kandang pada pertandingan terakhir fase grup kami, maka kami tidak layak berada di Liga Champions." (Antara)
Berita Terkait
-
Harry Kane Bertekad Bikin Arsenal Kembali 'Membumi' di Liga Champions
-
Bintang Bayern Luis Diaz Dilarang Tampil Tiga Pertandingan Liga Champions Usai Kartu Merah
-
Cedera Otot Paha, Eder Militao Harus Menepi Selama 2 Pekan
-
Kandas! Akui Tak Bisa Bahasa Inggris, Zinedine Zidane Tak Mungkin Latih Liverpool
-
Adu Strategi Real Madrid vs Barcelona Demi Rekrut Bintang Muda Turki
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Ragnar Oratmangoen Bawa FCV Dender Pecah Telur, Satu Pelatih Jadi Pengangguran
-
Inter Tumbang di Derby della Madonnina, Cristian Chivu: Nyakitin dan Bikin Trauma
-
Mikel Arteta Merinding! Eberechi Eze Cetak Hattrick Pertama Arsenal Sejak 1978
-
Emil Audero Kebobolan Tiga Gol, Pelatih Cremonese Tetap Bangga
-
ET Minta Timnas Indonesia Maksimalkan FIFA Series, tapi Siapa Pelatihnya?
-
Timur Kapadze: Bukan Timnas Indonesia yang Lemah
-
Emil Audero Gemilang, Tapi Roma Tetap Pulang dengan Tiga Poin
-
Arsenal Libas Tottenham 4-1, The Gunners Makin Kokoh di Puncak Klasemen
-
AC Milan Tumbangkan Inter: Pulisic Bersinar, Maignan Jadi Pahlawan
-
Road Map PSSI Ramai Dibahas, Zwiers Pastikan Versi Final Rilis Tahun Depan