Suara.com - Belajar dari kejadian Piala Eropa 2016, di mana suporter Rusia dan Inggris bentrok, Rusia mengadopsi undang-undang yang menjamin hukuman berat bagi para suporter yang gemar melakukan tindak kekerasan. Saat ini, menteri dalam negeri Rusia kabarnya mengantongi daftar hitam yang berisi 292 nama, salah satunya adalah Alexander Shprygin.
Shprygin yang merupakan pemimpin perkumpulan suporter tim nasional Rusia, dipastikan tidak bisa menghadiri ajang-ajang olahraga resmi. Termasuk Piala Konfederasi 2017.
Seperti diketahui, Shprygin merupakan salah satu suporter Rusia yang dideportasi dari Prancis pada Piala Eropa 2016. Tahun ini, dirinya batal menyaksikan laga perdana Beruang Merah kontra Selandia Baru lantaran kartu identitas fan (fan ID) miliknya ditolak panitia penyelenggara.
Orotitas Rusia menegaskan bahwa sistem tiket Piala Konfederasi, yang mensyaratkan para pemegang tiket untuk mendaftarkan fan-ID pribadi, memastikan bahwa semua penonton tersaring dan para pembuat onar dapat dicegah pergerakannya.
"Peluang kehilangan hak untuk menghadiri pertandingan-pertandingan Piala Konfederasi dan Piala Dunia secara signifikan meningkat bagi orang-orang yang diketahui telah melakukan kekerasan-kekerasan serius," kata komite panitia dalam komentarnya melalui surat elektronik kepada Reuters.
FIFA mengatakan bahwa untuk pertama kalinya diterapkan prosedur tiga tahap di Piala Konfederasi, yang mengizinkan para wasit untuk menghentikan pertandingan jika terdapat insiden rasis atau diskriminasi.
Pada pertandingan Sabtu terdapat dua kali pengumuman stadion prapertandingan, yang memperingatkan para penggemar untuk tidak bersikap diskriminatif.
Sekretaris jenderal FIFA Fatma Saoura mengatakan pada Jumat bahwa diperkirakan tingkat kehadiran penonton untuk turnamen ini adalah 65 persen, dan tiket pertandingan Rusia melawan juara Eropa Portugal telah terjual habis hanya dalam waktu beberapa pekan.
Namun bangku-bangku kosong tetap menjadi kecemasan, di mana harian Rusia Sport Express melaporkan bahwa sejumlah tiket diberikan kepada para pegawai negeri secara gratis, sebagai upaya untuk memenuhi tribun penonton pada pertandingan Piala Konfederasi di Kazan.
Komite panitia turnamen mengatakan pada Reuters bahwa pihaknya telah meluncurkan program yang membuat "para penggemar Rusia yang tidak mampu" dapat menghadiri pertandingan-pertandingan secara gratis, dan otoritas lokal berwenang dalam mendistribusikan tiket-tiket itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Thiago Silva Gabung Porto, Jalan Jay Idzes ke AC Milan Semakin Mulus?
-
Aksi Striker Timnas Indonesia di Liga Malaysia, Ramadhan Sananta Bikin Gol Solo Run
-
Cremonese Tahan Imbang Lazio dengan 10 Pemain, Emil Audero Tampil Heroik
-
SEA Games 2025 Resmi Berakhir, Malaysia Jadi Tuan Rumah Selanjutnya
-
Paul Munster: Pemain Kunci Persib Bandung? Semua
-
Juventus Menangi Duel Lawan AS Roma, Bertahan di Posisi 5 Klasemen Liga Italia
-
Maaf Manchester City, Arsenal Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris Lagi usai Kalahkan Everton
-
Liverpool Hancurkan Tottenham, Naik ke Posisi 5 Klasemen Sementara Liga Inggris
-
Bantai West Ham 3-0, Manchester City Rebut Puncak Klasemen Liga Inggris
-
Kata-kata Jordi Amat soal John Herdman